Moeldoko: Jumpa Jokowi-Prabowo tak Penting Lagi Dibicarakan

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 July 2019 14:36
Pertemuan antara presiden terpilih Joko Widodo dan lawannya dalam Pemilihan Presiden 2019 Prabowo Subianto masih penuh dengan tanda tanya.
Foto: Suasana debat kelima Pilpres 2019, beberapa waktu lalu. (AP/Tatan Syuflana)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan antara presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan lawannya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 Prabowo Subianto masih penuh dengan tanda tanya.

Pertemuan antara keduanya sampai saat ini masih menjadi topik hangat untuk diperbincangkan masyarakat. Wajar saja, Jokowi dan Prabowo terakhir kali bertatap muka pada debat pamungkas Pilpres 2019.

Sejak saat itu, kedua 'sahabat' itu sudah tak lagi bersua. Padahal pertemuan antara Jokowi dan Prabowo diharapkan dapat meredam ketegangan di kalangan akar rumput yang seakan terpecah belah selepas pesta demokrasi.

Pihak Istana Kepresidenan sejatinya sudah memahami pertemuan antara Jokowi dan Prabowo menjadi yang dinanti saat ini. Namun, melihat situasi yang relatif lebih kondusif, pertemuan tersebut dianggap sudah tak mendesak dilakukan.

"Masyarakat sudah baik-baik saja di luar, di bawah. Menurut saya hal yang udah normal sebenarnya. Jadi tidak terlalu penting [pertemuan Jokowi Prabowo] dibicarakan lagi," kata Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Jumat (5/7/2019).

Ia mengemukakan, alasan keduanya belum bertatap muka hingga saat ini hanya karena disebabkan masalah waktu. Kesibukan Jokowi maupun Prabowo, membuat pertemuan belum terealisasikan.

"Kalau semua sudah berjalan normal, saya pikir bukan menjadi sebuah agenda prioritas. Nanti kita lihat lagi, karena kita jangan terjebak di situ terus. Bangsa ini tantangannya banyak bukan hanya persoalan politik," kata Moeldoko.

"Terus yang kedua, juga telah terjadi bagaimana pada tingkat grass-root semuanya telah membangun komunikasi politik yang sangat baik sehingga jangan justru kata-kata rekonsiliasi ini malah menghambat," jelasnya.
Foto: Kepala Staff Presiden RI Moeldoko. Reuters/Willy Kurniawan

Moeldoko menegaskan, rekonsiliasi yang diinginkan tak hanya terpaku ada satu atau dua invidiual semata. Dia tak ingin, wacana rekonsiliasi hanya dimanfaatkan segelintir orang tak bertanggung jawab.

"Saya khawatir, rekonsiliasi hanya membahas negosiasi, hanya kepentingan kelompok tertentu. Kita ini negara lho. Memikirkan negara, jangan kita terjebak antara satu elite ke elite. Jangan terjebak ke satu kelompok," ujar Moeldoko.

"Kita harus memikirkan negara bahwa masyarakat sudah happy dengan situasi yang ada. Jangan justru istilah rekonsiliasi malah menganggu apa yang telah terjadi di lapangan sekarang ini," jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Sidang MK Selesai, Jokowi Bakal Temu 'Kangen' dengan Prabowo?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular