
Ada 'Kartu Sakti' Jokowi, Bulog Rilis 700 Ribu Ton Beras
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
02 July 2019 13:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog akan menyalurkan 700 ribu ton beras untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial (Kemensos). BPNT dalam bentuk kartu non tunai diberikan oleh pemerintah Presiden Jokowi yang bisa dibelanjakan oleh para penerimanya untuk beras dan telur yang dijual Perum Bulog. BPNT merupakan skema baru dari nama lain sebelum raskin atau Rastra.
Sebanyak 700 ribu ton beras tersebut akan disalurkan untuk kebutuhan di bulan Juni/Juli hingga Desember oleh Perum Bulog.
"Ya kalau tadi di rapat pengembangan sama ini hampir 700 ribuan ton. Dari Juni/Juli sampai Desember. Iya itu BPNT," kata Direktur Pengadaan Bulog, Bachtiar, Selasa (2/7/2019).
Hari ini, Bulog bersama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan rapat koordinasi tentang penyaluran beras bersama Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Bachtiar menyatakan pihaknya siap melakukan menyalurkan cadangan beras pemerintah di Bulog ke program BPNT milik Kemensos.
"Untuk masalah kualitas beras kita kasih beras yang terbaru. Kan pengadaan kita sudah sekitar 800 ribu ton lebih, yang baru loh yah bukan stok lama," ungkap Bachtiar menambahkan.
Dengan demikian, stok beras yang saat ini ada di gudang Bulog ada sebanyak 2,3 juta ton. Ia menekankan kondisi beras yang disalurkan untuk masyarakat dalam rangka BPNT memiliki kualitas yang terbaik.
Sementara, terhadap agen-agen yang sebelumnya menyalurkan beras tidak serta merta akan diberhentikan. Hanya akan ada pengaturan secara teknis. "Tetap dijadikan agen hanya untuk berasnya mengambil di Bulog," imbuhnya.
Hingga saat ini, kata Bachtiar, beras bansos dan rastra belum habis karena belum tersalurkan. Namun, sebagian jumlahnya berkurang karena sudah berbentuk BPNT.
"Itu kan masih berjalan, tapi jumlahnya berkurang, sebagian sudah diubah jadi bentuk BPNT. Ini yang berbentuk uang Rp 110 ribu. Bisa beli beras dan telor," ujarnya.
Namun demikian, beras yang akan disalurkan Bulog ke Program BPNT belum sampai 70% atau 100%. "Nanti secara detailnya akan kita rapatkan dulu dengan pihak Kemensos," katanya.
Ia berharap Bulog bisa menyalurkan beras ke program BPNT sebesar 100%. "Beras kita yang masukin dong. Harapan kita 100 persen lah," katanya.
(hoi/hoi) Next Article 20.000 Ton Beras Bulog Dibuang karena Rusak, Kok Bisa Sih?
Sebanyak 700 ribu ton beras tersebut akan disalurkan untuk kebutuhan di bulan Juni/Juli hingga Desember oleh Perum Bulog.
"Ya kalau tadi di rapat pengembangan sama ini hampir 700 ribuan ton. Dari Juni/Juli sampai Desember. Iya itu BPNT," kata Direktur Pengadaan Bulog, Bachtiar, Selasa (2/7/2019).
Hari ini, Bulog bersama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan rapat koordinasi tentang penyaluran beras bersama Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Bachtiar menyatakan pihaknya siap melakukan menyalurkan cadangan beras pemerintah di Bulog ke program BPNT milik Kemensos.
"Untuk masalah kualitas beras kita kasih beras yang terbaru. Kan pengadaan kita sudah sekitar 800 ribu ton lebih, yang baru loh yah bukan stok lama," ungkap Bachtiar menambahkan.
Dengan demikian, stok beras yang saat ini ada di gudang Bulog ada sebanyak 2,3 juta ton. Ia menekankan kondisi beras yang disalurkan untuk masyarakat dalam rangka BPNT memiliki kualitas yang terbaik.
Sementara, terhadap agen-agen yang sebelumnya menyalurkan beras tidak serta merta akan diberhentikan. Hanya akan ada pengaturan secara teknis. "Tetap dijadikan agen hanya untuk berasnya mengambil di Bulog," imbuhnya.
Hingga saat ini, kata Bachtiar, beras bansos dan rastra belum habis karena belum tersalurkan. Namun, sebagian jumlahnya berkurang karena sudah berbentuk BPNT.
"Itu kan masih berjalan, tapi jumlahnya berkurang, sebagian sudah diubah jadi bentuk BPNT. Ini yang berbentuk uang Rp 110 ribu. Bisa beli beras dan telor," ujarnya.
Ia berharap Bulog bisa menyalurkan beras ke program BPNT sebesar 100%. "Beras kita yang masukin dong. Harapan kita 100 persen lah," katanya.
(hoi/hoi) Next Article 20.000 Ton Beras Bulog Dibuang karena Rusak, Kok Bisa Sih?
Most Popular