Dicari! Menteri yang Siap Eksekusi Kebijakan 'Gila' Jokowi

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
28 June 2019 17:13
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan mengambil keputusan 'gila' di sektor ekonomi dalam lima tahun kedua periode kepemimpinan.
Foto: Biro Setpres
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan mengambil keputusan 'gila' di sektor ekonomi dalam lima tahun kedua periode kepemimpinan. Hal itu tentu membutuhkan menteri-menteri yang tepat.

Dalam program Squawk Box CNBC Indonesia TV, Jumat (28/6/2019), Deputi Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis di Kantor Staf Presiden Denni Puspa Purbasari mengatakan, Jokowi telah memberikan sinyal untuk mencari menteri dengan karakter eksekutor.

"Background Jokowi adalah pengusaha, beliau sudah melihat regulasi, bagaimana sebuah blue print atau roadmap bisa dieksekusi dengan cepat. Tapi menteri siapa dan di pos apa itu prerogatif presiden," kata Denni.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, selama lima tahun memerintah, Jokowi telah merilis belasan paket kebijakan. Namun, sejumlah analis dan pengusaha menilai hal itu belum cukup mewujudkan iklim bisnis yang kondusif.

Denni membenarkan, tidak semua paket kebijakan efektif. Namun, ada pula yang direspons baik oleh pasar. Yang terpenting, menurut dia, intensi pemerintah memberikan sinyal kepada pasar ke mana arah pemerintah bergerak.

Sudah berulang kali Jokowi mengaku akan merilis kebijakan 'gila'. Pengakuan itu disampaikan Jokowi dalam berbagai kesempatan. Baru-baru ini, Jokowi menyampaikan hal itu saat menemui Aktivis '98 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (16/6/2019).

"Saya dalam lima tahun ke depan Insya Allah sudah tidak memiliki beban apa-apa. Jadi, keputusan yang gila, keputusan yang miring-miring, yang itu penting untuk negara ini akan kita kerjakan. Jadi, saya tidak memiliki beban apa-apa," katanya.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular