Updated
Menkeu AS Yakin Pertemuan Trump-Xi Bisa Hasilkan Terobosan
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
26 June 2019 16:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Masih ada harapan perjanjian dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China tercapai. Harapan itu disampaikan oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang juga pemimpin perundingan dagang antara kedua negara.
Kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu telah saling mengenakan bea impor sejak setahun lalu terhadap berbagai produk senilai ratusan miliar dolar. Kebijakan itu telah mengguncang perekonomian dan pasar keuangan dunia serta mengganggu rantai pasokan global.
"Kami dulu telah merampungkan sekitar 90% (perjanjian) dan saya rasa kini ada jalan untuk menyelesaikan ini," ujarnya kepada CNBC International, Rabu (26/6/2019).
Mnuchin tidak menjelaskan poin-poin apa saja yang membuat 10% dari perjanjian itu belum terselesaikan.
Ia juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dapat membuat langkah terobosan dalam pertemuan G20 akhir pekan ini terkait perundingan dagang yang tengah macet itu.
"Pesan yang ingin kami dengar adalah bahwa mereka ingin kembali ke meja perundingan dan melanjutkan pembicaraan karena saya rasa ada hasil yang baik bagi perekonomian mereka dan AS dengan mendapatkan perdagangan yang seimbang dan untuk terus mempererat hubungan," lanjutnya.
"Saya sangat berharap kami dapat terus berjalan dengan sebuah rencana... Presiden Trump dan Presiden Xi memiliki hubungan kerja yang erat. Kami sebelumnya telah mendapatkan hasil positif dari pertemuan G20 tahun lalu," tambah Mnuchin.
Di pertemuan G20 Argentina awal Desember tahun lalu, Trump dan Xi sepakat melakukan gencatan senjata perang dagang demi memulai perundingan.
Perundingan dagang itu lantas menemui jalan buntu bulan lalu setelah AS menaikkan bea impor terhadap produk China senilai US$ 200 miliar yang dibalas Beijing.
Washington beralasan bahwa Beijing telah mundur dari kesepakatan dagang yang sebelumnya telah mereka setujui.
Pada Sabtu ini, Trump dan Xi akan kembali bertemu di Osaka, Jepang. Pertemuan itu dinantikan seluruh dunia sebab hasilnya sangat mempengaruhi ekonomi dan pasar keuangan global yang telah terguncang selama 18 bulan ketegangan perdagangan antara AS-China.
Meski begitu, banyak investor yakin kedua pemimpin tidak akan menyepakati perjanjian dagang, namun akan menahan pengenaan bea impor baru dan memulai lagi perundingan.
Bea masuk yang sudah dijatuhkan saat ini diperkirakan tidak akan dicabut.
Update: Judul artikel diubah mengikuti revisi artikel dari CNBC International bahwa rampungnya 90% perjanjian dagang AS-China yang disampaikan Steven Mnuchin adalah peristiwa yang terjadi sebelumnya.
(tas) Next Article Bersiaplah Sambut Putaran Terbaru Perundingan Dagang AS-China
Kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu telah saling mengenakan bea impor sejak setahun lalu terhadap berbagai produk senilai ratusan miliar dolar. Kebijakan itu telah mengguncang perekonomian dan pasar keuangan dunia serta mengganggu rantai pasokan global.
"Kami dulu telah merampungkan sekitar 90% (perjanjian) dan saya rasa kini ada jalan untuk menyelesaikan ini," ujarnya kepada CNBC International, Rabu (26/6/2019).
Ia juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dapat membuat langkah terobosan dalam pertemuan G20 akhir pekan ini terkait perundingan dagang yang tengah macet itu.
![]() |
"Pesan yang ingin kami dengar adalah bahwa mereka ingin kembali ke meja perundingan dan melanjutkan pembicaraan karena saya rasa ada hasil yang baik bagi perekonomian mereka dan AS dengan mendapatkan perdagangan yang seimbang dan untuk terus mempererat hubungan," lanjutnya.
"Saya sangat berharap kami dapat terus berjalan dengan sebuah rencana... Presiden Trump dan Presiden Xi memiliki hubungan kerja yang erat. Kami sebelumnya telah mendapatkan hasil positif dari pertemuan G20 tahun lalu," tambah Mnuchin.
Di pertemuan G20 Argentina awal Desember tahun lalu, Trump dan Xi sepakat melakukan gencatan senjata perang dagang demi memulai perundingan.
Perundingan dagang itu lantas menemui jalan buntu bulan lalu setelah AS menaikkan bea impor terhadap produk China senilai US$ 200 miliar yang dibalas Beijing.
Washington beralasan bahwa Beijing telah mundur dari kesepakatan dagang yang sebelumnya telah mereka setujui.
Pada Sabtu ini, Trump dan Xi akan kembali bertemu di Osaka, Jepang. Pertemuan itu dinantikan seluruh dunia sebab hasilnya sangat mempengaruhi ekonomi dan pasar keuangan global yang telah terguncang selama 18 bulan ketegangan perdagangan antara AS-China.
Meski begitu, banyak investor yakin kedua pemimpin tidak akan menyepakati perjanjian dagang, namun akan menahan pengenaan bea impor baru dan memulai lagi perundingan.
Bea masuk yang sudah dijatuhkan saat ini diperkirakan tidak akan dicabut.
Update: Judul artikel diubah mengikuti revisi artikel dari CNBC International bahwa rampungnya 90% perjanjian dagang AS-China yang disampaikan Steven Mnuchin adalah peristiwa yang terjadi sebelumnya.
(tas) Next Article Bersiaplah Sambut Putaran Terbaru Perundingan Dagang AS-China
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular