
Moeldoko: Ada yang Tak Terima Jokowi dan Prabowo Bergabung
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
26 June 2019 15:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Koalisi partai pendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dilanda isu perpecahan. Ini tak lepas dari manuver demi manuver yang dilakukan Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Ketua Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nonaktif, Puan Maharani, mengatakan tak menutup kemungkinan apabila koalisi partai politik pendukung Prabowo-Sandi bergabung ke koalisi partai pendukung Jokowi-Amin.
"Saya rasa itu [koalisi dengan oposisi] harus dimulai dengan silaturahmi. Sekarang ini kami sama-sama menghormati proses-proses yang ada dan setelah ini kami akan lakukan silahturahmi-silaturahmi dalam rangka menuju bersama-sama membangun bangsa Indonesia," ujar Puan.
"Harus ada good will, niat baik dari kita bersama untuk mau membangun bangsa ini bersama dulu," lanjutnya.
Meski begitu, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, memandang ada beberapa kelompok yang secara tegas menolak terciptanya rekonsiliasi antara kubu Jokowi - Amin dan Prabowo - Sandiaga.
"Kita mensinyalir ya, proses menuju rekonsilisasi berjalan dengan baik. Tapi ada kelompok yang tidak bisa menerima itu, masih memaksakan diri untuk turun ke jalan," kata Moeldoko, di kompleks kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Meskipun tidak secara spefifik menyebut kelompok yang dimaksud, namun Moeldoko menyayangkan masih ada segelintir orang yang tidak menginginkan terjadinya rekonsilisasi usai pesta demokrasi yang panas.
"Saya pikir mungkin punya agenda lain ya. Kita sudah tahu, siapa-siapa sudah tahu. Kelompok mana saja, sudah kami petakan. Mapping semuanya. Kita juga waspada, apabila terjadi sesuatu pada tanggal 27 atau setelah itu," tegasnya.
Moeldoko berharap, pembacaan hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas sidang sengketa Pilpres 2019 tidak diwarnai oleh aksi ricuh, seperti yang terjadi pada aksi 21 - 22 Mei lalu.
"Mudah-mudahan enggak panas. Kita sudah siapkan diri dengan baik. Jumlahnya enggak terlalu banyak, namun kita tetap waspada," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
(wed/wed) Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
Ketua Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nonaktif, Puan Maharani, mengatakan tak menutup kemungkinan apabila koalisi partai politik pendukung Prabowo-Sandi bergabung ke koalisi partai pendukung Jokowi-Amin.
"Saya rasa itu [koalisi dengan oposisi] harus dimulai dengan silaturahmi. Sekarang ini kami sama-sama menghormati proses-proses yang ada dan setelah ini kami akan lakukan silahturahmi-silaturahmi dalam rangka menuju bersama-sama membangun bangsa Indonesia," ujar Puan.
Meski begitu, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, memandang ada beberapa kelompok yang secara tegas menolak terciptanya rekonsiliasi antara kubu Jokowi - Amin dan Prabowo - Sandiaga.
"Kita mensinyalir ya, proses menuju rekonsilisasi berjalan dengan baik. Tapi ada kelompok yang tidak bisa menerima itu, masih memaksakan diri untuk turun ke jalan," kata Moeldoko, di kompleks kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Meskipun tidak secara spefifik menyebut kelompok yang dimaksud, namun Moeldoko menyayangkan masih ada segelintir orang yang tidak menginginkan terjadinya rekonsilisasi usai pesta demokrasi yang panas.
"Saya pikir mungkin punya agenda lain ya. Kita sudah tahu, siapa-siapa sudah tahu. Kelompok mana saja, sudah kami petakan. Mapping semuanya. Kita juga waspada, apabila terjadi sesuatu pada tanggal 27 atau setelah itu," tegasnya.
Moeldoko berharap, pembacaan hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas sidang sengketa Pilpres 2019 tidak diwarnai oleh aksi ricuh, seperti yang terjadi pada aksi 21 - 22 Mei lalu.
"Mudah-mudahan enggak panas. Kita sudah siapkan diri dengan baik. Jumlahnya enggak terlalu banyak, namun kita tetap waspada," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
(wed/wed) Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
Most Popular