Trump-Xi Akan Bertemu di G20, China: Cabut Sanksi Huawei Cs
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
25 June 2019 12:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang pembicaraan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela pertemuan G20 di Osaka, Jepang, akhir pekan ini, pemerintah Negeri Tirai Bambu punya permintaan khusus.
Wakil Menteri perdagangan Wang Shouwen menyampaikan bahwa pihaknya ingin AS menarik kembali tindakannya yang 'tidak pantas' terhadap perusahaan-perusahaan China.
"Kami berharap pihak AS, di bawah prinsip-prinsip perdagangan bebas dan semangat prinsip-prinsip Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dapat membatalkan langkah-langkah yang tidak pantas terhadap perusahaan-perusahaan China, dan menghapusnya dari daftar entitas," kata Wang dalam konferensi pers, Senin (24/6/2019), yang berbicara dalam bahasa Mandarin, menurut terjemahan CNBC International.
"Hal ini memiliki manfaat bagi kedua belah pihak," ujarnya.
Komentar tersebut disampaikan Wang setelah Departemen Perdagangan AS pada Jumat menambahkan lima perusahaan teknologi China ke dalam daftar entitas atau daftar hitam yang secara efektif melarang mereka membeli suku cadang dari berbagai perusahaan Amerika.
Langkah terbaru AS itu terjadi setelah raksasa telekomunikasi dan smartphone China, Huawei dimasukkan ke daftar entitas itu pada Mei lalu, dan setelah Trump dan Xi melakukan panggilan telepon pada Selasa, membahas rencana untuk bertemu di pertemuan G20.
Perang dagang antara kedua negara itu telah berlangsung lebih dari satu tahun dan telah mengguncang pasar saham global serta memicu kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. Indeks saham AS dan China menguat, dengan harapan dua ekonomi terbesar dunia itu akan segera mencapai kesepakatan mengenai perang dagang mereka.
"Beijing menerima informasi baru tentang rencana AS untuk menindak perusahaan teknologi China pada Jumat, di mana Departemen Perdagangan mengumumkan akan menambahkan beberapa perusahaan supercomputer China termasuk Sugon pada daftar hitam," kata Michael Hirson, kepala praktik Eurasia Group untuk wilayah China dan Asia Timur Laut, dalam sebuah catatan yang dirilis akhir pekan lalu.
"Langkah ini tidak akan mengganggu perencanaan pertemuan Trump-Xi secara langsung, tetapi Beijing akan melihatnya sebagai bukti lebih lanjut bahwa pejabat Trump berniat untuk menghambat kemajuan China sebagai negara teknologi terdepan," katanya.
Saat ini sedang berlangsung diskusi antara AS dan tim perunding China menjelang pertemuan G20, dan kedua negara harus melakukan kompromi dalam pembicaraan perdagangan, kata Wang.
(prm) Next Article Bocoran Pertemuan Trump-Xi: AS-China Akan Gencatan Senjata!
Wakil Menteri perdagangan Wang Shouwen menyampaikan bahwa pihaknya ingin AS menarik kembali tindakannya yang 'tidak pantas' terhadap perusahaan-perusahaan China.
"Kami berharap pihak AS, di bawah prinsip-prinsip perdagangan bebas dan semangat prinsip-prinsip Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dapat membatalkan langkah-langkah yang tidak pantas terhadap perusahaan-perusahaan China, dan menghapusnya dari daftar entitas," kata Wang dalam konferensi pers, Senin (24/6/2019), yang berbicara dalam bahasa Mandarin, menurut terjemahan CNBC International.
Komentar tersebut disampaikan Wang setelah Departemen Perdagangan AS pada Jumat menambahkan lima perusahaan teknologi China ke dalam daftar entitas atau daftar hitam yang secara efektif melarang mereka membeli suku cadang dari berbagai perusahaan Amerika.
Langkah terbaru AS itu terjadi setelah raksasa telekomunikasi dan smartphone China, Huawei dimasukkan ke daftar entitas itu pada Mei lalu, dan setelah Trump dan Xi melakukan panggilan telepon pada Selasa, membahas rencana untuk bertemu di pertemuan G20.
![]() |
Perang dagang antara kedua negara itu telah berlangsung lebih dari satu tahun dan telah mengguncang pasar saham global serta memicu kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. Indeks saham AS dan China menguat, dengan harapan dua ekonomi terbesar dunia itu akan segera mencapai kesepakatan mengenai perang dagang mereka.
"Beijing menerima informasi baru tentang rencana AS untuk menindak perusahaan teknologi China pada Jumat, di mana Departemen Perdagangan mengumumkan akan menambahkan beberapa perusahaan supercomputer China termasuk Sugon pada daftar hitam," kata Michael Hirson, kepala praktik Eurasia Group untuk wilayah China dan Asia Timur Laut, dalam sebuah catatan yang dirilis akhir pekan lalu.
"Langkah ini tidak akan mengganggu perencanaan pertemuan Trump-Xi secara langsung, tetapi Beijing akan melihatnya sebagai bukti lebih lanjut bahwa pejabat Trump berniat untuk menghambat kemajuan China sebagai negara teknologi terdepan," katanya.
Saat ini sedang berlangsung diskusi antara AS dan tim perunding China menjelang pertemuan G20, dan kedua negara harus melakukan kompromi dalam pembicaraan perdagangan, kata Wang.
(prm) Next Article Bocoran Pertemuan Trump-Xi: AS-China Akan Gencatan Senjata!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular