Sampai Mei, APBN Masih Gali Lubang Tutup Lubang

Lidya Julita, CNBC Indonesia
21 June 2019 14:35
Per akhir Mei, anggaran mencatat defisit dan keseimbangan primer (primary balance) juga negatif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Per akhir Mei, anggaran mencatat defisit dan keseimbangan primer (primary balance) juga negatif.

"Penerimaan negara tumbuh 6,2%, lebih baik dari April yang hanya 0,5%. Penerimaan perpajakan tumbuh 5,7%, lebih baik dari April yang hanya tumbuh 4,7%," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBNKita edisi Mei di kantornya, Jakarta, Jumat (21/6/2019).

Sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), lanjut Sri Mulyani, tumbuh 8,6%. Jauh lebih baik ketimbang April yang turun 14,8%.

Di sisi belanja, Sri Mulyani menyebutkan penyerapan anggaran tumbuh 9,8% dibandingkan Mei 2018. Membaik dibandingkan April yang tumbuh 7,9%. 

"Dengan penerimaan dan belanja yang positif, maka realisasi defisit adalah 0,79% terhadap PDB. Sedangkan keseimbangan primer defisit Rp 0,4 triliun. Posisi utang masih pada level di bawah 30% PDB yaitu 29,72% PDB," papar Sri Mulyani.

Keseimbangan primer yang defisit berarti pemerintah mengambil utang baru untuk membayar utang lama.

 


(aji/aji) Next Article Januari APBN Sudah Defisit Rp36 T, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular