
PR Jokowi 2019-2024: RI Jangan Masuk Jebakan Kelas Menengah
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 June 2019 16:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Proses Pemilu 2019 sudah memasuki tahap akhir, hampir rampung. Saat ini tinggal melalui tahap sidang sengketa hasil Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).
Setelah upaya mencari keadilan di MK selesai, maka presiden terpilih akan dilantik dan siap menjalankan tugas hingga 2024. Namun kalau merujuk terhadap hasil perhitungan suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin merupakan pasangan presiden-wakil presiden terpilih.
Jokowi adalah calon petahana (incumbent). Kembalinya Jokowi ke kursi RI-1 memberi kesempatan baginya untuk meneruskan dan memperkuat program yang sudah dilaksanakan sejak 2014.
Sutrisno Iwantono, Kepala Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menyatakan pekerjaan rumah terbesar Jokowi adalah mengantarkan Indonesia keluar dari jebakan kelas menengah (middle income trap). Istilah ini dipopulerkan oleh Bank Dunia, merujuk pada negara berpendapatan menengah yang sulit naik kelas menjadi negara berpendapatan tinggi alias negara maju.
Bank Dunia membagi negara-negara di dunia dalam empat kelompok pendapatan, yakni kelompok negara berpendapatan rendah dengan pendapatan per kapita per tahun sebesar US$ 995 ke bawah, negara berpendapatan menengah ke bawah (lower-middle income) di kisaran US$ 996-3.895, negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income) US$ 3.896-12.055, dan negara pendapatan tinggi atau maju (high income) di atas US$ 12.056.
"Saat ini rata-rata pendapatan per kapita Indonesia adalah US$ 3.927 per tahun, atau baru saja memasuki upper-middle income. Agenda utama pemerintahan baru nanti seyogianya adalah segera membawa, paling tidak meletakkan dasar agar Indonesia lepas dari jebakan pendapatan menengah," kata Iwantono.
Menurut Iwantono, negara yang terjebak di perangkap kelas menengah akan mengalami masalah pelik. Negara-negara seperti ini akan kehilangan keunggulan kompetitif dalam mengekspor. Ini otomatis membuat daya saing akan kalah dari negara-negara maju.
"Kondisi lapangan kerja juga memburuk. Akibatnya, negara-negara ini untuk jangka waktu yang lama tidak dapat keluar dari kelompok pendapatan menengah. Contohnya adalah Brasil dan Afrika Selatan," kata Iwantono.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Setelah upaya mencari keadilan di MK selesai, maka presiden terpilih akan dilantik dan siap menjalankan tugas hingga 2024. Namun kalau merujuk terhadap hasil perhitungan suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin merupakan pasangan presiden-wakil presiden terpilih.
Jokowi adalah calon petahana (incumbent). Kembalinya Jokowi ke kursi RI-1 memberi kesempatan baginya untuk meneruskan dan memperkuat program yang sudah dilaksanakan sejak 2014.
Bank Dunia membagi negara-negara di dunia dalam empat kelompok pendapatan, yakni kelompok negara berpendapatan rendah dengan pendapatan per kapita per tahun sebesar US$ 995 ke bawah, negara berpendapatan menengah ke bawah (lower-middle income) di kisaran US$ 996-3.895, negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income) US$ 3.896-12.055, dan negara pendapatan tinggi atau maju (high income) di atas US$ 12.056.
"Saat ini rata-rata pendapatan per kapita Indonesia adalah US$ 3.927 per tahun, atau baru saja memasuki upper-middle income. Agenda utama pemerintahan baru nanti seyogianya adalah segera membawa, paling tidak meletakkan dasar agar Indonesia lepas dari jebakan pendapatan menengah," kata Iwantono.
Menurut Iwantono, negara yang terjebak di perangkap kelas menengah akan mengalami masalah pelik. Negara-negara seperti ini akan kehilangan keunggulan kompetitif dalam mengekspor. Ini otomatis membuat daya saing akan kalah dari negara-negara maju.
"Kondisi lapangan kerja juga memburuk. Akibatnya, negara-negara ini untuk jangka waktu yang lama tidak dapat keluar dari kelompok pendapatan menengah. Contohnya adalah Brasil dan Afrika Selatan," kata Iwantono.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Pertumbuhan Ekonomi 5% Tak Cukup Lagi
Pages
Most Popular