Sampai Mei 2019, Produksi Nikel Antam Naik Tipis

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
20 June 2019 11:00
Antam mencatat kenaikan nikel tipis hingga Mei 2019
Foto: Tambang emas bawah tanah Pongkor, Jawa Barat, milik Antam (Doc.Antam)
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Aneka Tambang/Antam Tbk (ANTM) mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 10.736 ton nikel dalam feronikel (TNi) sampai pada Mei 2019, naik tipis dibandingkan capaian produksi di periode yang sama tahun sebesar 10.617 TNi.

Sejalan dengan tingkat produksi, penjualan feronikel sampai di lima bulan pertama tahun ini mencapai 10.728 TNi, tumbuh sebesar 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau mencapai 9.511 TNi.



Sementara, untuk produk bijih nikel sampai dengan Mei 2019, total volume produksi bijih nikel mencapai 3,98 juta wet metric ton (wmt) tumbuh sebesar 25% dibandingkan total volume produksi di periode yang sama tahun lalu yang sebesar 3,19 juta wmt. Hal ini seiring dengan tingkat produksi feronikel ANTAM serta pertumbuhan tingkat penjualan bijih nikel Perusahaan.

Adapun, mendekati paruh pertama di 2019 ini, volume penjualan bijih nikel Antam tercatat sebesar 3,11 juta wmt, atau tumbuh 93% dibandingkan volume penjualan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1,61 juta wmt.

"Pertumbuhan positif kinerja operasi dan penjualan komoditas nikel Antam pada lima bulan pertama di 2019 ini mencerminkan upaya kami untuk memperkuat pertumbuhan kinerja tahun ini," ujar Direktur Utama Antam Arie Ariotedjo melalui keterangan resminya, Kamis (20/6/2019).

Lebih lanjut, ia mengatakan, "Seiring dengan tingkat pertumbuhan permintaan produk komoditas Antam yang semakin meningkat, kami siap memanfaatkan momentum positif ini melalui peningkatan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Perusahaan dengan menjaga biaya tunai produksi tetap rendah guna memberikan imbal hasil yang positif kepada pemegang saham."

Di sisi lain, imbuhnya, seiringa dengan strategi pengembagan Perusahaan yang berfokus pada hilirisasi mineral, proyek utama Antam saat ini yang mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi yang direncanakan akan memulai periode produksi pada semester II 2019.

Arie menuturkan, sejalan dengan upaya Antam untuk meningkatkan nilai tambah komoditas mineral, terutama untuk mengolah cadangan bijih nikel kadar rendah, perusahaan bersama mitra strategis Ocean Energy Nickel International Pte Ltd bekerja sama dalam Proyek Pengembangan Pabrik Nickel Pig Iron (NPI) Halmahera Timur dengan mitra (OENI).

Proyek NPI memiliki total kapasitas produksi mencapai 320.000 ton NPI atau setara dengan 30.000 ton nikel yang terdiri dari delapan lini produksi. Direncanakan, dua lini pertama akan memulai fase produksi pada kuartal IV 2020.

"Dalam hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini kami terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bekerjasama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum (Persero) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar satu juta ton SGA per tahun (tahap 1)," pungkas Arie.
(gus) Next Article Psst..Ada Investor China Lagi Lirik Investasi Lithium di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular