
Jokowi Marah-marah, Sri Mulyani: Presiden Ingin Kita Bekerja
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
19 June 2019 18:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memahami betul kekecewaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas persoalan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
Usai menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Sri Mulyani menegaskan bahwa kepala negara memang betul-betul menginginkan para menteri Kabinet Kerja bekerja dengan optimal agar masalah CAD bisa terselesaikan.
"Presiden mengharapkan kita semua betul-betul bekerja sekarang sampai ke level implementasi. Sehingga tidak berhenti pada level policy," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Jokowi, kata Sri Mulyani, menginginkan agar kinerja ekspor Indonesia dapat digenjot terutama melalui agen-agen ekspor di luar negeri seperti International Trade Promotion Center (ITPC) supaya lebih memasarkan secara masif produk ekspor.
Sementara dari sisi investasi, sambung dia, Presiden menginginkan agar ada upaya lebih untuk menarik arus investasi masuk, terutama investasi yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah masif.
"Yang lain pasti melakukanlah dari sisi kebijakan investasi ya kemudian dari sisi ketenagakerjaan karena bapak mengharapkan yang labour insentif yang lebih banyak [menyerap tenaga kerja]," jelasnya.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menegaskan, pemerintah akan mencoba mengambil peluang dari dampak perang dagang antara AS-China.
"Jangka pendek bagaimana caranya mengisi barang-barang ekspor china yang terkena tarif tinggi. Jangka menengah panjangnya ya kita menarik relokasi dari PMA di China itu ke Indonesia terutama yang tujuannya ekspor ke AS," ujar Bambang.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Jokowi Bentuk Panitia Seleksi Anggota DK OJK
Usai menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Sri Mulyani menegaskan bahwa kepala negara memang betul-betul menginginkan para menteri Kabinet Kerja bekerja dengan optimal agar masalah CAD bisa terselesaikan.
"Presiden mengharapkan kita semua betul-betul bekerja sekarang sampai ke level implementasi. Sehingga tidak berhenti pada level policy," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Jokowi, kata Sri Mulyani, menginginkan agar kinerja ekspor Indonesia dapat digenjot terutama melalui agen-agen ekspor di luar negeri seperti International Trade Promotion Center (ITPC) supaya lebih memasarkan secara masif produk ekspor.
Sementara dari sisi investasi, sambung dia, Presiden menginginkan agar ada upaya lebih untuk menarik arus investasi masuk, terutama investasi yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah masif.
"Yang lain pasti melakukanlah dari sisi kebijakan investasi ya kemudian dari sisi ketenagakerjaan karena bapak mengharapkan yang labour insentif yang lebih banyak [menyerap tenaga kerja]," jelasnya.
![]() |
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menegaskan, pemerintah akan mencoba mengambil peluang dari dampak perang dagang antara AS-China.
"Jangka pendek bagaimana caranya mengisi barang-barang ekspor china yang terkena tarif tinggi. Jangka menengah panjangnya ya kita menarik relokasi dari PMA di China itu ke Indonesia terutama yang tujuannya ekspor ke AS," ujar Bambang.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Jokowi Bentuk Panitia Seleksi Anggota DK OJK
Most Popular