Simak, Ini 'Titipan' Jokowi untuk Pansel Pimpinan KPK

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 June 2019 11:48
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Istana Merdeka, Senin (17/6/2019). (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Istana Merdeka, Senin (17/6/2019).

Dalam pertemuan itu, Ketua Pansel Yenti Ganarsih menegaskan bahwa kepala negara telah menyerahkan sepenuhnya calon pimpinan KPK berdasarkan hasilĀ assessment yang dilakukan Pansel, tanpa adanya intervensi.

"Paling penting, Presiden menyerahkan sepenuhnya kepada pansel," kata Yenti di kompleks kepresidenan, Jakarta.

Yenti menjelaskan, pemilihan calon pimpinan KPK tidak hanya melibatkan kepolisian maupun Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK), melainkan juga melibatkan BNPT dan BNN.



Alasannya, calon pimpinan KPK periode selanjutnya diharapkan tidak terpapar paham radikalisme. Pansel menginginkan, calon pimpinan KPK berikutnya bisa bebas dari ideologi radikalisme.

"Pansel tidak mau kecenderungan ke radikalisme. Penilaian dilakukan psikologis klinis, tapi juga data-data dari BNPT. [Analisa] BNN bukan saja calon itu pengguna narkoba, tapi lebih dari itu," katanya.

"Catatan-catatan yang bersangkuan terlibat sindikat narkotika ini penting karena di beberapa negara hal ini sangat mungkin orang yang terpilih orang yang membacking kartel-kartel narkoba," tegasnya.

Simak, Ini 'Titipan' Jokowi untuk Pansel Pimpinan KPKFoto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Istana Merdeka, Senin (17/6/2019). (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)


Pakar Psikologi Universitas Indonesia yang juga Anggota Pansel, Hamdi Moeloek menegaskan bahwa pemilihan calon pimpinan KPK berdasarkan aspek ideologi tak lepas dari situasi terkini dalam negeri.

"Persoalan informasi ideologi-ideologi radikal dari kiri, kanan yang membahayakan ideologi kita NKRI sebagai pancasila. [...] Itu sebabnya kita minta bantuan BNPT juga untuk melakukan tracking," tegasnya.

Pansel menegaskan tidak akan sembarangan memilih calon pimpinan KPK ke depan. Pimpinan KPK periode selanjutnya, akan disesuaikan dengan kebutuhan yang saat ini dialami Indonesia.

Sebagai informasi, Pansel akan menyeleksi calon pimpinan KPK periode 2019 - 2023. Nama-nama yang sudah disaring oleh pansel nantinya akan diserahkan kepada Jokowi.





(dru) Next Article Ini 9 Orang Pilihan Jokowi untuk Tetapkan Pimpinan KPK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular