Pasca Lebaran, Transaksi Perbankan BRI Terus Meningkat

Advertorial, CNBC Indonesia
14 June 2019 00:00
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengaku mengalami berbagai lonjakan transaksi perbankan pasca libur Lebaran 1440 H.
Banking hall BRI (Foto: Ardan Adhi Chandra/detikcom)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengaku mengalami berbagai lonjakan transaksi perbankan pasca libur Lebaran 1440 H. Peningkatan jumlah transaksi tersebut membuat BRI semakin yakin menjadi bank yang dipercaya masyarakat sebagai tempat bertransaksi.

Direktur Jaringan dan Layanan Bank BRI, Osbal Saragi, mengungkapkan ragam lonjakan transaksi per hari meningkat dari sekitar 22,72%, yaitu dari rata-rata Rp 22 juta transaksi per hari menjadi Rp 27 juta transaksi per hari.

Ia menyebutkan semua transaksi tersebut mayoritas dieksekusi melalui jaringan e-Channel, e-Banking, dan jaringan kantor yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Internet Banking BRI selama H-14 hingga Hari H Lebaran rata-rata per hari terdapat 3,42 juta kali transaksi, naik sebesar 31,27% dibandingkan rata-rata per hari pada periode Januari-April 2019 yakni sebesar 2,61 juta kali transaksi," ujar Osbal dalam keterangannya, Jumat (14/6/2019)

"Sedangkan transaksi Mobile Banking BRI juga mengalami kenaikan serupa yakni selama H-14 hingga Hari H lebaran rata-rata per hari terdapat 1,12 juta kali transaksi, naik sebesar 9,4% dibandingkan rata-rata per hari pada periode Januari-April 2019 yakni sebesar 1,09 juta kali transaksi," imbuhnya.

Osbal menuturkan bila dibandingkan dengan tahun 2018 lalu, kedua transaksi baik Internet Banking maupun Mobile Banking, mengalami kenaikan yang signifikan. Internet Banking BRI naik 109,75% dari 1,62 juta transaksi pada 2018 naik ke 3,42 juta transaksi pada 2019. Mobile Banking BRI naik sebesar 23,4% dari 964 ribu transaksi ke 1,12 juta transaksi.

"Kami mengalami puncak transaksi Internet Banking BRI dan Mobile Banking BRI pada H-12 tahun ini. Berbeda saat tahun 2018 lalu, terjadi saat H-10 lebaran," ungkap Osbal.

Hal menarik yang terjadi sepanjang libur Lebaran kali ini, BRI telah mengedukasi masyarakat dan nasabahnya untuk bertransaksi secara nontunai (cashless). Ini tampak terlihat dari banyaknya jumlah uang tunai yang disiapkan oleh Bank BRI yang menurun drastis jika dibandingkan dengan liburan tahun lalu.

BRI hanya menyiapkan kebutuhan uang tunai senilai Rp 48,2 triliun. Jumlah ini turun dibandingkan pada 2018 lalu sebesar Rp 62 triliun. Bahkan realisasi kebutuhan puncak uang tunai 10 hari menjelang dan pada saat libur Lebaran hanya sebesar Rp 41,2 triliun.

Penurunan tersebut dilakukan sebagai bentuk optimisme BRI terhadap transaksi nasabah secara cashless melalui channel yang ada dan evaluasi kebutuhan masyarakat dari tahun ke tahun.

Selain itu, Osbal menjelaskan kinerja jaringan e-channel BRI juga semakin bagus sehingga masyarakat tidak perlu lagi merasa kuatir apabila kekurangan uang tunai karena bisa diperoleh langsung di 22.600 ATM BRI yang tersebar diseluruh Indonesia dan apabila kelebihan uang tunai dapat menyetorkan langsung di mesin CRM BRI.

"Secara keseluruhan transaksi nasabah mengalami kenaikan, terlebih kami hanya libur kantor saat hari H Lebaran. Bahkan transaksi e-channel tetap berjalan selama 24 jam nonstop setiap hari dengan realibility 95%. Bila kami rata-rata, transaksi nasabah mencapai Rp 25 juta melalui berbagai channel yang kami punyai. Kami akan terus melakukan evaluasi dengan menyempurnakan IT BRI ke depannya, sehingga kepercayaan masyarakat dan costumer experience nasabah kepada BRI terus meningkat," jelas Osbal.

Diketahui tempat yang paling banyak di kunjungi dan di datangi oleh nasabah dan masyarakat untuk betransaksi adalah ATM dan CRM 35,37%, EDC merchant 24,07%, Internet Banking 13.11% dan di jaringan kantor yang buka menjelang lebaran dan pada saat libur Lebaran sebanyak 10,04%. Data ini juga menunjukkan bahwa BRI telah berhasil melakukan shifting transaksi dari banking hall kantor ke jaringan-jaringan e-Channel dan e-Banking.
(adv/adv) Next Article Mantap! BJTM Berhasil Jadi BPD Terbesar dalam KUB

Most Popular