Wah, BUMN Sebut Laba Pertamina Lebih dari Rp 20 T!
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
30 May 2019 11:41
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kementerian BUMN, besok, Jumat (31/5/2019).
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, RUPS akan dilaksanakan pada pagi atau siang hari.
"Ya bisa pagi, bisa siang juga, kan masih ada yang sisa kecil-kecil (masih dibahas). Besok terakhir, karena karena batasnya kan Juni, kalau bisa lebih cepat, lebih bagus," ujar Fajar saat dijumpai di Jakarta, Kamis (30/5/2019).
Lalu, bagaimana hasil laporan keuangannya?
Secara keseluruhan, kata Fajar, kinerja keuangan Pertamina dinilai bagus, dan sesuai dengan yang diharapkan pihaknya. Ia mengungkapkan, perolehan labanya di atas Rp 20 triliun.
"Kalau dulu kan Bu Menteri BUMN (Rini Soemarno) sempat bilang Rp 20 triliun laba, ini kan unaudited, nah hasil akhirnya jauh melebihi dari yang unaudited," ungkap Fajar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, ada dua faktor utama yang mendongkrak kinerja keuangan perusahaan migas pelat merah tersebut, yakni adanya pemberian kompensasi dari pemerintah, serta pendapatan dari sektor hulu.
"Pendapatannya juga OK, sehat. bagus lah. Seperti yang kami harapkan," tambahnya.
Untuk pendapatan BUMN migas tersebut, Fajar menuturkan, tercatat sebesar Rp 600-700 triliun, yang perolehannya sekitar 60% dari pendapatan BBM, dan 30-40% dari pendapatan sektor hulu.
"Upstream (hulu) dia kan tinggi. Selain itu ada pendapatan kompensasi juga, tapi kan pemerintah tidak bisa ganti semua, jadi ya sesuai dengan kemampuan pemerintah," imbuhnya.
Namun, Fajar belum bisa menjelaskan lebih detil soal kinerja keuangan ini. "Detilnya saya tidak ingat, besok saja usai RUPS ya," pungkas Fajar.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Bos Pertamina: Transformasi Bisnis Bikin Laba 2021 Melonjak
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, RUPS akan dilaksanakan pada pagi atau siang hari.
Lalu, bagaimana hasil laporan keuangannya?
Secara keseluruhan, kata Fajar, kinerja keuangan Pertamina dinilai bagus, dan sesuai dengan yang diharapkan pihaknya. Ia mengungkapkan, perolehan labanya di atas Rp 20 triliun.
"Kalau dulu kan Bu Menteri BUMN (Rini Soemarno) sempat bilang Rp 20 triliun laba, ini kan unaudited, nah hasil akhirnya jauh melebihi dari yang unaudited," ungkap Fajar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, ada dua faktor utama yang mendongkrak kinerja keuangan perusahaan migas pelat merah tersebut, yakni adanya pemberian kompensasi dari pemerintah, serta pendapatan dari sektor hulu.
"Pendapatannya juga OK, sehat. bagus lah. Seperti yang kami harapkan," tambahnya.
Untuk pendapatan BUMN migas tersebut, Fajar menuturkan, tercatat sebesar Rp 600-700 triliun, yang perolehannya sekitar 60% dari pendapatan BBM, dan 30-40% dari pendapatan sektor hulu.
"Upstream (hulu) dia kan tinggi. Selain itu ada pendapatan kompensasi juga, tapi kan pemerintah tidak bisa ganti semua, jadi ya sesuai dengan kemampuan pemerintah," imbuhnya.
Namun, Fajar belum bisa menjelaskan lebih detil soal kinerja keuangan ini. "Detilnya saya tidak ingat, besok saja usai RUPS ya," pungkas Fajar.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Bos Pertamina: Transformasi Bisnis Bikin Laba 2021 Melonjak
Most Popular