
Libur Lebaran, Pertamina Prediksi Konsumsi BBM Naik 15%
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
27 May 2019 21:08

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) memprediksi adanya kenaikan konsumsi BBM sampai 15% secara rerata nasional. Namun, khusus di tol Jawa Tengah, naiknya bisa sekitar 30-40%.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid saat dijumpai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (27/5/2019).
Lebih lanjut, Mas'ud menjelaskan, kenaikan konsumsi di tol tersebut disebabkan adanya tarif tol yang mudah dan murah, serta pengalaman baru dalam menggunakan jalan tol.
"Orang-orang ingin punya experience baru, banyak tol baru, pemandangannya bagus jadi tak sekedar mudik, cepat sampai tujuan, saya rasa tak itu saja tapi ingin menikmati pemandangan, foto-foto sambil rekreasi," ujar Mas'ud.
"Sehingga, yang tidak minat mudik pun akan menjadi berminat dan prediksi teman teman jasa marga jumlah pengguna tol trans jawa 1,3-1,4 juta dalam 5 hari jelang lebaran," tambahnya.
Adapun, Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo menambahkan, Pertamina tidak perlu tambahan impor minyak mentah (crude) dan bahan bakar minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan selama ramadan dan lebaran.
Malahan, menurut Gandhi, konsumsi BBM Solar diperkirakan turun. Sementara untuk Premium dan Avtur diperkirakan mengalami peningkatan.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan adanya peningkatkan konsumsi bensin dan LPG pada saat Ramadan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto menjelaskan untuk konsumsi semua jenis bensin, kecuali Solar akan naik sekitar 15,78%.
Lebih lanjut, Djoko mengatakan, meski konsumsi bensin naik, untuk solar malah akan mengalami penurunan konsumsi sekitar 10,45% dari konsumsi rata rata harian sebelum bulan Ramadan. Konsumsi solar sebelumnya 38,8 ribu kiloliter (kl) diprediksi akan turun hanya sekitar 34,5 ribu kl.
Sedangkan untuk dari jenis bensin lainnya, diprediksi yang akan mengalami peningkatan signifikan adalah konsumsi Pertamax. Djoko menjelaskan peningkatan konsumsi Pertamax diprediksi naik 32,5% menjadi 13,5 ribu kl dari konsumsi normal sebesar 10,2 ribu kl.
Sedangkan untuk konsumsi Pertalite juga diprediksi naik signifikan sebesar 16% dari konsumsi normal 49 ribu kl, bisa naik menjadi 57,9 ribu kl. Sedangkan untuk Pertamax Turbo akan naik 13,2% dan Premium naik 10,1%.
(roy/roy) Next Article Pantau Tol Trans Jawa, Pertamina Jamin Stok BBM & LPG
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid saat dijumpai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (27/5/2019).
Lebih lanjut, Mas'ud menjelaskan, kenaikan konsumsi di tol tersebut disebabkan adanya tarif tol yang mudah dan murah, serta pengalaman baru dalam menggunakan jalan tol.
"Orang-orang ingin punya experience baru, banyak tol baru, pemandangannya bagus jadi tak sekedar mudik, cepat sampai tujuan, saya rasa tak itu saja tapi ingin menikmati pemandangan, foto-foto sambil rekreasi," ujar Mas'ud.
![]() |
Adapun, Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo menambahkan, Pertamina tidak perlu tambahan impor minyak mentah (crude) dan bahan bakar minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan selama ramadan dan lebaran.
Malahan, menurut Gandhi, konsumsi BBM Solar diperkirakan turun. Sementara untuk Premium dan Avtur diperkirakan mengalami peningkatan.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan adanya peningkatkan konsumsi bensin dan LPG pada saat Ramadan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto menjelaskan untuk konsumsi semua jenis bensin, kecuali Solar akan naik sekitar 15,78%.
Lebih lanjut, Djoko mengatakan, meski konsumsi bensin naik, untuk solar malah akan mengalami penurunan konsumsi sekitar 10,45% dari konsumsi rata rata harian sebelum bulan Ramadan. Konsumsi solar sebelumnya 38,8 ribu kiloliter (kl) diprediksi akan turun hanya sekitar 34,5 ribu kl.
Sedangkan untuk dari jenis bensin lainnya, diprediksi yang akan mengalami peningkatan signifikan adalah konsumsi Pertamax. Djoko menjelaskan peningkatan konsumsi Pertamax diprediksi naik 32,5% menjadi 13,5 ribu kl dari konsumsi normal sebesar 10,2 ribu kl.
Sedangkan untuk konsumsi Pertalite juga diprediksi naik signifikan sebesar 16% dari konsumsi normal 49 ribu kl, bisa naik menjadi 57,9 ribu kl. Sedangkan untuk Pertamax Turbo akan naik 13,2% dan Premium naik 10,1%.
(roy/roy) Next Article Pantau Tol Trans Jawa, Pertamina Jamin Stok BBM & LPG
Most Popular