Sri Mulyani: THR & Gaji ke-13 Bisa Dongkrak Konsumsi ke 5,1%
24 May 2019 13:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bisa mendorong konsumsi di kuartal II-2019. Konsumsi kuartal II diharapkan bisa tumbuh mendekati 5,1%.
"Kita harap di kuartal II konsumsi tetap terjaga di atas 5% dan beharap situasi politik terjaga sehingga confidence dari konsumen masih terjaga. Kita berharap terjaga di atas 5% atau mendekati 5,1%," ujarnya di Kemenkeu, Jakarta, Jumat (24/5/2019).
Sri Mulyani menjelaskan, tidak hanya THR, pemerintah juga akan memberikan gaji ke 13 pada bulan depan. Oleh karenanya, ia berharap ini bisa menumbuhkan konsumsi yang lebih banyak terutama dari PNS, anggota Polri dan TNI hingga pensiunan yang diberikan pemerintah.
"Kalau mereka belanjakan THR nya maka pengaruhnya dia langsung. Karena tidak semuanya juga dibelanjakan, walaupun menjelang lebaran pasti ada extra belanja. Maka kita berharap pengaruhnya lebih besar dari bulan-bulan biasa," jelasnya.
Selain itu, efek lainnya ke perekonomian Indonesia adalah terhadap para penjual atau produsen. "Multiplayer kepada produsen dan perdagangan," tambahnya.
Seperti diketahui, Sri Mulyani telah menyalurkan anggaran THR secara serentak mulai hari ini kepada seluruh PNS maupun pensiunan baik di pusat maupun di daerah.
Dia menjelaskan seluruh kantor KPPN di Indonesia, sudah mulai melayani pengajuan surat perintah membayar THR pada 13 Mei 2019 dan pencairan dilakukan secara serentak, yaitu 24 Mei 2019 alias hari ini.
"Kami sudah monitor dan hasilnya dari pencairan dana THR sampai 24 Mei pukul 10.00 WIB telah dicairkan THR Rp 19 triliun atau 95% dari proyeksi kebutuhan dana sekitar Rp 20 triliun. Perinciannya pencairan ini pembayaran THR bagi PNS, TNI, Polri, sebesar Rp 11,4 triliun. Untuk penerima pensiun dan penerima tunjangan Rp 7,6 triliun," kata Sri Mulyani.
(dru)
"Kita harap di kuartal II konsumsi tetap terjaga di atas 5% dan beharap situasi politik terjaga sehingga confidence dari konsumen masih terjaga. Kita berharap terjaga di atas 5% atau mendekati 5,1%," ujarnya di Kemenkeu, Jakarta, Jumat (24/5/2019).
Sri Mulyani menjelaskan, tidak hanya THR, pemerintah juga akan memberikan gaji ke 13 pada bulan depan. Oleh karenanya, ia berharap ini bisa menumbuhkan konsumsi yang lebih banyak terutama dari PNS, anggota Polri dan TNI hingga pensiunan yang diberikan pemerintah.
"Kalau mereka belanjakan THR nya maka pengaruhnya dia langsung. Karena tidak semuanya juga dibelanjakan, walaupun menjelang lebaran pasti ada extra belanja. Maka kita berharap pengaruhnya lebih besar dari bulan-bulan biasa," jelasnya.
Selain itu, efek lainnya ke perekonomian Indonesia adalah terhadap para penjual atau produsen. "Multiplayer kepada produsen dan perdagangan," tambahnya.
Seperti diketahui, Sri Mulyani telah menyalurkan anggaran THR secara serentak mulai hari ini kepada seluruh PNS maupun pensiunan baik di pusat maupun di daerah.
Dia menjelaskan seluruh kantor KPPN di Indonesia, sudah mulai melayani pengajuan surat perintah membayar THR pada 13 Mei 2019 dan pencairan dilakukan secara serentak, yaitu 24 Mei 2019 alias hari ini.
"Kami sudah monitor dan hasilnya dari pencairan dana THR sampai 24 Mei pukul 10.00 WIB telah dicairkan THR Rp 19 triliun atau 95% dari proyeksi kebutuhan dana sekitar Rp 20 triliun. Perinciannya pencairan ini pembayaran THR bagi PNS, TNI, Polri, sebesar Rp 11,4 triliun. Untuk penerima pensiun dan penerima tunjangan Rp 7,6 triliun," kata Sri Mulyani.
Artikel Selanjutnya
Gaya Sri Mulyani & Polri Ungkap Penyelundupan Narkoba Rp1,2 T
(dru)