Demo 22 Mei, Ada Pejabat yang Diincar Terkait Senjata Ilegal
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 May 2019 11:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Kantor Staff Presiden (KSP) Moeldoko menyatakan ada upaya untuk melukai atau membunuh pejabat tertentu yang terungkap dari penangkapan terhadap kasus senjata ilegal.
Moeldoko mengatakan sudah ada 3 orang yang ditangkap yang bertindak sebagai aktor dalam kasus kepemilikan senapat ilegal. Moeldoko mengatakan ketiga orang tersebut memiliki peran masing-masing. Satu orang untuk mencari senjata, satu orang penyedia senjata dan satu lagi sebagai eksekutor.
"Namanya jelas, ada namanya Asumardi ini mencari senjata. Berikutnya Helmy Kurniawan menjual senjata, dan Irwansyah sebagai eksekutor. Eksekutor kepada siapa? Saya kira semua sudah tahu, pada pejabat yang sudah disiapkan sebagai sasaran," ujar Moeldoko di Istana Presiden, Rabu (22/5/2019).
Hal ini disampaikan Moeldoko agar publik paham tentang perkembangan situasi yang saya sampaikan. Agar tidak ada praduga. "Ini jenis senjata yang disita oleh Bareskrim dengan amunisinya."
Moeldoko menambahkan dalam kasus ini ada upaya sistematis dari kelompok tertentu di luar kelompok teroris yang mendompleng suasana.
"Untuk itu, saya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia untuk tidak melibatkan diri dalam kerumunan massa dan supaya hindari itu. Karena memang ada upaya sistematis untuk membawa suasana ini menjadi suasana yang tidak baik," jelasnya.
Namun, Moeldoko buru-buru menyatakan kasus ini tidak terkait dengan kasus senjata ilegal yang dihadapi mantan Danjen Kopassus Soenarko.
"Berbeda ini, ada lagi yang dibelakangnya, sebentar lagi akan terungkap. Sementara ada 2 [pucuk senjata], jenis pistol, kita sudah ketahui siapa yang ada di belakangnya, tinggal tunggu waktu nanti," jelasnya.
Saksikan video Detik-detik Kericuhan di Tanah Abang dan Sekitarnya
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Detik-detik Kericuhan di Tanah Abang dan Sekitarnya
Moeldoko mengatakan sudah ada 3 orang yang ditangkap yang bertindak sebagai aktor dalam kasus kepemilikan senapat ilegal. Moeldoko mengatakan ketiga orang tersebut memiliki peran masing-masing. Satu orang untuk mencari senjata, satu orang penyedia senjata dan satu lagi sebagai eksekutor.
"Namanya jelas, ada namanya Asumardi ini mencari senjata. Berikutnya Helmy Kurniawan menjual senjata, dan Irwansyah sebagai eksekutor. Eksekutor kepada siapa? Saya kira semua sudah tahu, pada pejabat yang sudah disiapkan sebagai sasaran," ujar Moeldoko di Istana Presiden, Rabu (22/5/2019).
Hal ini disampaikan Moeldoko agar publik paham tentang perkembangan situasi yang saya sampaikan. Agar tidak ada praduga. "Ini jenis senjata yang disita oleh Bareskrim dengan amunisinya."
Moeldoko menambahkan dalam kasus ini ada upaya sistematis dari kelompok tertentu di luar kelompok teroris yang mendompleng suasana.
"Untuk itu, saya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia untuk tidak melibatkan diri dalam kerumunan massa dan supaya hindari itu. Karena memang ada upaya sistematis untuk membawa suasana ini menjadi suasana yang tidak baik," jelasnya.
Namun, Moeldoko buru-buru menyatakan kasus ini tidak terkait dengan kasus senjata ilegal yang dihadapi mantan Danjen Kopassus Soenarko.
"Berbeda ini, ada lagi yang dibelakangnya, sebentar lagi akan terungkap. Sementara ada 2 [pucuk senjata], jenis pistol, kita sudah ketahui siapa yang ada di belakangnya, tinggal tunggu waktu nanti," jelasnya.
Saksikan video Detik-detik Kericuhan di Tanah Abang dan Sekitarnya
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Detik-detik Kericuhan di Tanah Abang dan Sekitarnya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular