
Penjualan Mobil Tambah Anjlok, Apa yang Sedang Terjadi?
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
22 May 2019 11:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil wholesale di Indonesia pada bulan April 2019 tercatat hanya mencapai 84.029 unit atau turun hingga 17,8% secara tahunan (year-on-year/YoY). Data tersebut diungkapkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) pada Selasa (21/5/2019).
Penurunan itu kembali terjadi setelah penjualan mobil pada bulan Maret lalu juga tercatat hanya sebesar 90.189 unit atau turun sebesar 11,4% dibanding Maret tahun lalu. Bahkan, hampir seluruh merek otomotif mengalami penurunan penjualan pada bulan lalu.
Di antara 10 besar merek mobil, Mitsubishi tercatat mengalami penurunan penjualan yang cukup parah. Mitsubishi Motors, yang mana menjual mobil penumpang mengalami penurunan penjualan hingga 37,7% YoY. Sementara penjualan Mitsubishi Fuso yang sebagian besar adalah truk terkontraksi hingga 57,6% YoY.
Sebaliknya, Nissan memperlihatkan tajinya dengan penjualan melesat hingga 81,9% YoY, atau hampir dua kali lipat. Peningkatan penjualan Nissan didorong oleh All New Livina yang baru diluncurkan tahun 2019 ini.
Mobil yang menggunakan platform yang sama persis dengan Xpander tersebut ada untuk menggantikan seri Livina dan Grand Livina lama yang sudah uzur. Strategi ini terbukti berhasil mendongkrak angka penjualan Nissan.
Adapun Toyota, meskipun tipis, juga masih bisa membukukan peningkatan penjualan sebesar 0,2% YoY.
Dengan begitu, sepanjang Januari-April 2019, total penjualan mobil di Indonesia mencapai 106.690 unit, turun hingga 14,3% dibanding empat bulan pertama tahun lalu.
Ini membuktikan bahwa industri mobil Tanah Air pada tahun ini sedang lesu. Ada indikasi bahwa daya beli masyarakat tidak meningkat, atau bahkan sedang loyo, sehingga menunda pembelian barang tahan lama.
Sebagai informasi, industri mobil merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian. Kala industri mobil lesu, besar kemungkinan aktivitas industri secara keseluruhan juga mengalami hal yang sama.
Pasalnya, industri mobil tidak berdiri sendiri melainkan terhubung dengan rantai pasokan yang kompleks antar industri-industri kecil di sekelilingnya.
Sepanjang Januari-April 2019, pangsa pasar Toyota tercatat sebesar 31,6%. Kontribusi ini naik dari posisi tahun lalu yang hanya 28,9%. Saudara kandungnya pun bernasib sama. Pangsa pasar Daihatsu naik menjadi 19,8% dari yang semula 17,9%.
Sementara Mitsubishi, Honda, dan Suzuki harus rela melepas pangsa pasar menjadi masing-masing sebesar 13,7%, 13,5%, 10,4%.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Sisa 4 Bulan Lagi, Gimana Nasib Target Jual 750 Ribu Mobil?
Penurunan itu kembali terjadi setelah penjualan mobil pada bulan Maret lalu juga tercatat hanya sebesar 90.189 unit atau turun sebesar 11,4% dibanding Maret tahun lalu. Bahkan, hampir seluruh merek otomotif mengalami penurunan penjualan pada bulan lalu.
Di antara 10 besar merek mobil, Mitsubishi tercatat mengalami penurunan penjualan yang cukup parah. Mitsubishi Motors, yang mana menjual mobil penumpang mengalami penurunan penjualan hingga 37,7% YoY. Sementara penjualan Mitsubishi Fuso yang sebagian besar adalah truk terkontraksi hingga 57,6% YoY.
Sebaliknya, Nissan memperlihatkan tajinya dengan penjualan melesat hingga 81,9% YoY, atau hampir dua kali lipat. Peningkatan penjualan Nissan didorong oleh All New Livina yang baru diluncurkan tahun 2019 ini.
Mobil yang menggunakan platform yang sama persis dengan Xpander tersebut ada untuk menggantikan seri Livina dan Grand Livina lama yang sudah uzur. Strategi ini terbukti berhasil mendongkrak angka penjualan Nissan.
Adapun Toyota, meskipun tipis, juga masih bisa membukukan peningkatan penjualan sebesar 0,2% YoY.
Dengan begitu, sepanjang Januari-April 2019, total penjualan mobil di Indonesia mencapai 106.690 unit, turun hingga 14,3% dibanding empat bulan pertama tahun lalu.
Ini membuktikan bahwa industri mobil Tanah Air pada tahun ini sedang lesu. Ada indikasi bahwa daya beli masyarakat tidak meningkat, atau bahkan sedang loyo, sehingga menunda pembelian barang tahan lama.
Sebagai informasi, industri mobil merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian. Kala industri mobil lesu, besar kemungkinan aktivitas industri secara keseluruhan juga mengalami hal yang sama.
![]() |
Pasalnya, industri mobil tidak berdiri sendiri melainkan terhubung dengan rantai pasokan yang kompleks antar industri-industri kecil di sekelilingnya.
Sepanjang Januari-April 2019, pangsa pasar Toyota tercatat sebesar 31,6%. Kontribusi ini naik dari posisi tahun lalu yang hanya 28,9%. Saudara kandungnya pun bernasib sama. Pangsa pasar Daihatsu naik menjadi 19,8% dari yang semula 17,9%.
Sementara Mitsubishi, Honda, dan Suzuki harus rela melepas pangsa pasar menjadi masing-masing sebesar 13,7%, 13,5%, 10,4%.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Sisa 4 Bulan Lagi, Gimana Nasib Target Jual 750 Ribu Mobil?
Most Popular