
Sah! Jalur Mudik Tol Trans Jawa Diberlakukan Satu Arah
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
20 May 2019 17:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah (one way) di jalur Tol Trans Jawa menuju Timur untuk musim mudik Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Jalur satu arah akan dilakukan mulai dari Tol Cikampek Km 29 hingga Km 263 Brebes Barat, Jawa Tengah.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, kesepakatan ini dibuat bersama Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Setelah bicara dengan Kakorlantas Jabar, Jateng dan Jatim diputuskan satu arah. Satu arah ini suatu kegiatan yang sangat signifikan karena paling tidak ada satu arus yang berlipat dua kali," kata Budi Karya dalam acara Forum Merdeka Barat 9 di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Senin (20/5/2019).
Rekayasa satu arah ini akan diberlakukan mulai 30 Juni sampai 2 Mei. Budi menambahkan, dengan sistem satu arah ini maka volume kendaraan yang tertampung akan lebih banyak. Kendaraan cenderung akan menambah kecepatannya.
Namun, Budi Karya mengimbau pengendara untuk tidak berkendara dengan kecepatan lebih dari 100 Km/jam. "Dengan satu arah pasti ada kecenderungan untuk keinginan kecepatan tinggi. Kita imbau jangan lebih dari 100 Km/jam," ujarnya.
Selain itu, dengan kebijakan satu arah, tempat istirahat (rest area) yang tersedia akan lebih banyak. Sebanyak 60 rest area bisa digunakan sepanjang perjalanan menggunakan tol terletak di dua sisi jalan. Lain hal bila hanya satu jalur yang dibuka maka hanya ada 30 rest area yang bisa digunakan.
"Rest area ini memang penting. Tapi kita ada dalam pembahasan kemarin karena jarak dari Km 29 sampai Km 263 itu kira-kira bisa ditempuh 2,5 jam-3 jam [maka] sebenarnya pemudik bisa merencanakan perjalanan," tuturnya.
Pemudik sudah bisa mulai merencanakan di mana saja akan beristirahat. Bila dirasa tidak perlu beristirahat di satu rest area di tengah perjalanan, maka pemudik bisa berhenti di Brebes atau Cirebon. Perencanaan ini harus dilakukan agar tidak terjadi penumpukan di rest area.
"Karena kalau kita tidak berikan pembelajaran ke masyarakat bisa jadi kantong-kantong rest area akan kurang, walaupun sudah ditambah," ucapnya.
Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Benyamin menyampaikan kebijakan satu arah sudah berdasarkan simulasi dan survey. Berkaca pada arus mudik 2018 lalu di mana dua badan jalan penuh kendaraan tanpa terputus dengan kecepatan 60 km/jam-80 km/jam.
"Rest area di Cipali mungkin sekarang biasa-biasa saja, cenderung sepi tapi ketika Lebaran menimbulkan kemacetan, apalagi jelang buka puasa dan sahur. Kalau kita diam akan berat sekali," ucapnya.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memperkirakan volume kendaraan yang akan keluar dari Jakarta sebanyak 1.382.830 kendaraan musim mudik tahun ini. Sebesar 58,7% ke arah Timur, baik itu Bandung atau Surabaya, 14,64% ke arah Bogor, dan 26,68% ke arah Sumatera.
(dob/dob) Next Article Menhub Minta Jalan Rusak Pantura Diperbaiki Demi Pemudik
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, kesepakatan ini dibuat bersama Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Setelah bicara dengan Kakorlantas Jabar, Jateng dan Jatim diputuskan satu arah. Satu arah ini suatu kegiatan yang sangat signifikan karena paling tidak ada satu arus yang berlipat dua kali," kata Budi Karya dalam acara Forum Merdeka Barat 9 di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Senin (20/5/2019).
Rekayasa satu arah ini akan diberlakukan mulai 30 Juni sampai 2 Mei. Budi menambahkan, dengan sistem satu arah ini maka volume kendaraan yang tertampung akan lebih banyak. Kendaraan cenderung akan menambah kecepatannya.
Namun, Budi Karya mengimbau pengendara untuk tidak berkendara dengan kecepatan lebih dari 100 Km/jam. "Dengan satu arah pasti ada kecenderungan untuk keinginan kecepatan tinggi. Kita imbau jangan lebih dari 100 Km/jam," ujarnya.
Selain itu, dengan kebijakan satu arah, tempat istirahat (rest area) yang tersedia akan lebih banyak. Sebanyak 60 rest area bisa digunakan sepanjang perjalanan menggunakan tol terletak di dua sisi jalan. Lain hal bila hanya satu jalur yang dibuka maka hanya ada 30 rest area yang bisa digunakan.
"Rest area ini memang penting. Tapi kita ada dalam pembahasan kemarin karena jarak dari Km 29 sampai Km 263 itu kira-kira bisa ditempuh 2,5 jam-3 jam [maka] sebenarnya pemudik bisa merencanakan perjalanan," tuturnya.
Pemudik sudah bisa mulai merencanakan di mana saja akan beristirahat. Bila dirasa tidak perlu beristirahat di satu rest area di tengah perjalanan, maka pemudik bisa berhenti di Brebes atau Cirebon. Perencanaan ini harus dilakukan agar tidak terjadi penumpukan di rest area.
"Karena kalau kita tidak berikan pembelajaran ke masyarakat bisa jadi kantong-kantong rest area akan kurang, walaupun sudah ditambah," ucapnya.
Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Benyamin menyampaikan kebijakan satu arah sudah berdasarkan simulasi dan survey. Berkaca pada arus mudik 2018 lalu di mana dua badan jalan penuh kendaraan tanpa terputus dengan kecepatan 60 km/jam-80 km/jam.
"Rest area di Cipali mungkin sekarang biasa-biasa saja, cenderung sepi tapi ketika Lebaran menimbulkan kemacetan, apalagi jelang buka puasa dan sahur. Kalau kita diam akan berat sekali," ucapnya.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memperkirakan volume kendaraan yang akan keluar dari Jakarta sebanyak 1.382.830 kendaraan musim mudik tahun ini. Sebesar 58,7% ke arah Timur, baik itu Bandung atau Surabaya, 14,64% ke arah Bogor, dan 26,68% ke arah Sumatera.
(dob/dob) Next Article Menhub Minta Jalan Rusak Pantura Diperbaiki Demi Pemudik
Most Popular