Sri Mulyani Bikin Sketsa Seorang Wanita, Siapakah Dia?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 May 2019 10:17
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama rombongan menghadiri acara pertemuan tahunan Asian Development Bank (ADB) Annual Meeting ke-52 di Nadi, Fiji, Kamis (2/5/2019) pekan lalu.
Acara itu diawali dengan pertemuan Sri Mulyani dengan Menteri Ekonomi Fiji Aiyaz Sayed-Khaiyum, yang juga merangkap sebagai Jaksa Agung dan Menteri Komunikasi. Menteri Khaiyum menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah membantu saat Fiji mengalami bencana alam.
Pada pertemuan bilateral antara Indonesia dan Fiji, yang merupakan bagian dari serangkaian kegiatan ADB Annual Meeting ini, Pemerintah Fiji menyampaikan keinginannya untuk melakukan diversifikasi pendanaan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mereka dan mengundang investor dari Indonesia untuk bergabung.
Beberapa sektor yang menjadi fokus Pemerintah Fiji adalah pariwisata dan energi.
Namun, ada yang unik dari pertemuan hari itu. Menteri keuangan terbaik sedunia itu terlihat menggambar sketsa seorang wanita di waktu kosongnya, saat menunggu pertemuan dimulai.
"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga sama seperti kebanyakan orang. Ketika sedang iseng dan luang, biasanya kita mencoret-coret kertas dengan gambar yang sesuai kehendak hati. Begitu juga dengan beliau, ketika sedang menunggu waktu rapat, Menkeu SMI menggambar dengan pensil wajah seorang wanita," Nufransa Wira Sakti, dalam akun Facebook-nya, Jumat lalu.
Tulisan itu sudah di-likes 343 kali dan dikomentari sebanyak 23 komentar. Nufransa adalah Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, yang ikut dalam rombongan.
"Ini dilakukan di tengah jadwal yang padat dan setelah perjalanan panjang 20 jam menuju Fiji," ceritanya.
Hanya saja, siapa wanita yang digambar Sri Mulyani itu masih misteri. Dalam unggahan tersebut, dijelaskan sebelumnya pada Rabu, setibanya di Fiji dari perjalanan panjang, Sri Mulyani memutuskan untuk mengadakan dinner meeting membahas beberapa bahan dan aktivitas selama acara di Fiji.
Selepas pertemuan, acara berikutnya adalah interviu dengan CNBC International. Sri Mulyani menjelaskan mengenai isu terkini perpajakan terkait reformasi pajak, dana repatriasi dalam rangka program amnesti pajak, penerimaan negara dan capaian Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara konsisten.
Setelah itu acara berlanjut dengan wawancara oleh majalah The Banker. Bersamaan dengan wawancara, majalah The Banker menyampaikan plakat kepada Menteri Keuangan sebagai Finance Minister of the Year of 2019 yang telah diumumkan Januari 2019 lalu.
Dalam wawancara tersebut dibahas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan terus dijaga dalam level yang tepat tanpa mengakumulasi utang yang eksesif.
Pemerintah Indonesia juga akan fokus dalam isu struktural yang mempengaruhi kredibilitas Indonesia. Kuncinya adalah perbaikan dalam infrastruktur, pendidikan dan birokrasi. Pertemuan setelahnya adalah dengan Menteri Keuangan Georgia Ivane Matchavariani, seperti dijelaskan Nufransa.
"Beliau memberikan apresiasi atas pelaksanaan Annual Meetings IMF-WB di Bali tahun 2018. Negara Georgia sedang mengikuti bidding untuk menjadi tuan rumah Annual Meeting ADB di tahun 2021 dan meminta dukungan Indonesia," kata Nufransa.
Dalam acara Constituency Meetings ADB, Sri Mulyani menyatakan bahwa tahun 2019 perlu diwaspadai karena situasi akan sangat volatile.
"Pertumbuhan ekonomi global menurun berdasarkan prediksi IMF, masih berlangsungnya trade tension [tensi perang dagang] antara AS dan China, banyak negara menerapkan inward looking. ADB sebagai MDB (Multilateral Development Bank), perlu meningkatkan ambisi bukan hanya sebagai development bank tetapi juga sebagai knowledge bank."
Pada pukul 12.15 waktu Fiji, Sri Mulyani menghadiri pertemuan Southeast Asia Disaster Risk Insurance Facility (SEADRIF) yang membahas keinginan Jepang untuk menjadi lead dalam program tersebut. Nota kesepahaman atau MoU SEADRIF telah ditandatangani oleh enam negara (Singapore, Laos, Filipina, Kamboja, Myanmar, dan termasuk Indonesia).
Menurut Menkeu yang juga mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, ada tiga prinsip dalam disaster risk management yakni institusi harus fleksibel dan dinamis, diselaraskan dengan program nasional dan regional dari negara, dan SEADRIF harus menyeimbangkan peran publik dan swasta.
Pada pertemuan inilah Menkeu menggambar wajah seorang wanita.
"Dalam waktu kurang lebih 3-5 menit, gambar tersebut selesai dilakukan dan diperlihatkan kepada kami saat menjelang makan siang bersama," cerita Nufransa.
Menjelang sore hari, acara dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dengan Menkeu Jepang Taro Aso. Menkeu Jepang yang juga merangkap Deputi Perdana Menteri ini menyampaikan selamat atas beroperasinya MRT di Jakarta dan berharap permasalahan kemacetan lalu lintas di Jakarta akan berkurang.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa fokus pemerintahan Presiden Jokowi jika terpilih adalah tetap melanjutkan pembangunan di bidang human capital, kesehatan dan pendidikan.
"Acara terakhir hari itu adalah jamuan makan malam oleh Duta Besar RI beserta jajarannya di sebuah restoran yang menyajikan masakan ikan laut. Dalam acara santai tersebut dihadiri juga oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo," kata Nufransa.
Hmm..jadi wajah siapa di sketsa itu?
(tas) Next Article Realisasi APBN 2019, Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi RI Diatas 5%
Acara itu diawali dengan pertemuan Sri Mulyani dengan Menteri Ekonomi Fiji Aiyaz Sayed-Khaiyum, yang juga merangkap sebagai Jaksa Agung dan Menteri Komunikasi. Menteri Khaiyum menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah membantu saat Fiji mengalami bencana alam.
Pada pertemuan bilateral antara Indonesia dan Fiji, yang merupakan bagian dari serangkaian kegiatan ADB Annual Meeting ini, Pemerintah Fiji menyampaikan keinginannya untuk melakukan diversifikasi pendanaan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mereka dan mengundang investor dari Indonesia untuk bergabung.
 Foto: Sri Mulyani/Nufransa Wira Sakti |
Beberapa sektor yang menjadi fokus Pemerintah Fiji adalah pariwisata dan energi.
Namun, ada yang unik dari pertemuan hari itu. Menteri keuangan terbaik sedunia itu terlihat menggambar sketsa seorang wanita di waktu kosongnya, saat menunggu pertemuan dimulai.
"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga sama seperti kebanyakan orang. Ketika sedang iseng dan luang, biasanya kita mencoret-coret kertas dengan gambar yang sesuai kehendak hati. Begitu juga dengan beliau, ketika sedang menunggu waktu rapat, Menkeu SMI menggambar dengan pensil wajah seorang wanita," Nufransa Wira Sakti, dalam akun Facebook-nya, Jumat lalu.
Tulisan itu sudah di-likes 343 kali dan dikomentari sebanyak 23 komentar. Nufransa adalah Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, yang ikut dalam rombongan.
 Foto: Sri Mulyani di Fiji/Doc.Kemenkeu |
Hanya saja, siapa wanita yang digambar Sri Mulyani itu masih misteri. Dalam unggahan tersebut, dijelaskan sebelumnya pada Rabu, setibanya di Fiji dari perjalanan panjang, Sri Mulyani memutuskan untuk mengadakan dinner meeting membahas beberapa bahan dan aktivitas selama acara di Fiji.
Selepas pertemuan, acara berikutnya adalah interviu dengan CNBC International. Sri Mulyani menjelaskan mengenai isu terkini perpajakan terkait reformasi pajak, dana repatriasi dalam rangka program amnesti pajak, penerimaan negara dan capaian Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara konsisten.
Setelah itu acara berlanjut dengan wawancara oleh majalah The Banker. Bersamaan dengan wawancara, majalah The Banker menyampaikan plakat kepada Menteri Keuangan sebagai Finance Minister of the Year of 2019 yang telah diumumkan Januari 2019 lalu.
Dalam wawancara tersebut dibahas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan terus dijaga dalam level yang tepat tanpa mengakumulasi utang yang eksesif.
Pemerintah Indonesia juga akan fokus dalam isu struktural yang mempengaruhi kredibilitas Indonesia. Kuncinya adalah perbaikan dalam infrastruktur, pendidikan dan birokrasi. Pertemuan setelahnya adalah dengan Menteri Keuangan Georgia Ivane Matchavariani, seperti dijelaskan Nufransa.
"Beliau memberikan apresiasi atas pelaksanaan Annual Meetings IMF-WB di Bali tahun 2018. Negara Georgia sedang mengikuti bidding untuk menjadi tuan rumah Annual Meeting ADB di tahun 2021 dan meminta dukungan Indonesia," kata Nufransa.
Dalam acara Constituency Meetings ADB, Sri Mulyani menyatakan bahwa tahun 2019 perlu diwaspadai karena situasi akan sangat volatile.
"Pertumbuhan ekonomi global menurun berdasarkan prediksi IMF, masih berlangsungnya trade tension [tensi perang dagang] antara AS dan China, banyak negara menerapkan inward looking. ADB sebagai MDB (Multilateral Development Bank), perlu meningkatkan ambisi bukan hanya sebagai development bank tetapi juga sebagai knowledge bank."
Pada pukul 12.15 waktu Fiji, Sri Mulyani menghadiri pertemuan Southeast Asia Disaster Risk Insurance Facility (SEADRIF) yang membahas keinginan Jepang untuk menjadi lead dalam program tersebut. Nota kesepahaman atau MoU SEADRIF telah ditandatangani oleh enam negara (Singapore, Laos, Filipina, Kamboja, Myanmar, dan termasuk Indonesia).
Menurut Menkeu yang juga mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, ada tiga prinsip dalam disaster risk management yakni institusi harus fleksibel dan dinamis, diselaraskan dengan program nasional dan regional dari negara, dan SEADRIF harus menyeimbangkan peran publik dan swasta.
Pada pertemuan inilah Menkeu menggambar wajah seorang wanita.
 Foto: Sketsa dari Sri Mulyani/Nufransa Wira Sakti |
"Dalam waktu kurang lebih 3-5 menit, gambar tersebut selesai dilakukan dan diperlihatkan kepada kami saat menjelang makan siang bersama," cerita Nufransa.
Menjelang sore hari, acara dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dengan Menkeu Jepang Taro Aso. Menkeu Jepang yang juga merangkap Deputi Perdana Menteri ini menyampaikan selamat atas beroperasinya MRT di Jakarta dan berharap permasalahan kemacetan lalu lintas di Jakarta akan berkurang.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa fokus pemerintahan Presiden Jokowi jika terpilih adalah tetap melanjutkan pembangunan di bidang human capital, kesehatan dan pendidikan.
"Acara terakhir hari itu adalah jamuan makan malam oleh Duta Besar RI beserta jajarannya di sebuah restoran yang menyajikan masakan ikan laut. Dalam acara santai tersebut dihadiri juga oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo," kata Nufransa.
Hmm..jadi wajah siapa di sketsa itu?
(tas) Next Article Realisasi APBN 2019, Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi RI Diatas 5%
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular