Hari Buruh, Ini Perusahaan dengan Jumlah Karyawan Fantastis

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
01 May 2019 14:07
Hari Buruh, Ini Perusahaan dengan Jumlah Karyawan Fantastis
Foto: Pusat peringatan Hari Buruh Internasional di Istora Senayan, jakarta, Rabu (1/5). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini, Rabu (1/5/2019) bertepatan dengan Hari Buruh Internasional atau dikenal dengan sebutan May Day.

Di Indonesia, saat May Day para buruh melakukan demonstrasi di sejumlah titik seperti Istora Senayan, Istana Negara, dan Bundaran Hotel Indonesia untuk menyampaikan aspirasi mereka. Topik demo buruh umumnya seputar kesejahteraan seperti upah dan kontrak kerja.

Pasalnya buruh semakin merasa posisi mereka terancam, terutama setelah banyak pekerja asing yang datang ke Indonesia karena kesepakatan bilateral dan multilateral.

Belum lagi, Indonesia sudah mulai memasuki era industri 4.0 yang artinya industri mulai beralih ke era digital yang membuat program perampingan karyawan tidak bisa dihindari.

Persaingan global juga menjadi salah satu faktor pendukung perusahaan untuk memikirkan strategi efisiensi biaya, dimana pemotongan jumlah karyawan bisa menjadi alternatif. Hal ini dikarenakan gaji dan upah karyawan adalah pos beban utama yang menekan profit.



Industri tekstil dan garmen pasti lekat sebagai salah satu industri padat karya tanah air. Akan tetapi, setelah ditilik lebih detil, perusahaan-perusahaan di sektor tersebut jumlah karyawannya masih kalah dari karyawan perbankan.

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) adalah perusahaan tekstil di Indonesia dengan nilai aset terbesar mencapai Rp 19,84 triliun. Namun, tahun lalu SRIL hanya mencatatkan total karyawan sebanyak 18.713 orang.

PT Pan Brothers Tbk (PBRX) dengan kepemilikan aset setengah dari SRIL, yaitu Rp 8,42 triliun malah memiliki pegawai yang lebih banyak mencapai 37.283 orang di tahun 2018.

Lebih lanjut, pabrik rokok juga bisa dikategorikan sebagai industri padat karya. Akan tetapi, kebijakan pemerintah, memaksa industri rokok untuk memangkas karyawan mereka.

Pemangkasan ini dialami oleh karyawan PT Gudang Garam Tbk (GGRM), di mana pada tahun 2017 dan 2018 perusahaan menawarkan program pensiun dini. Karyawan yang mengikuti program tersebut di tahun 2017 sebesar 1.197 karyawan dan 1.697 karyawan di tahun 2018. Dengan demikian jumlah karyawan GGRM menjadi hanya 33.575 orang di akhir 2018, dari 35.900 orang pada Desember 2016.

Kalau begitu, di Indonesia, perusahaan-perusahaan mana saja yang tercatat memiliki jumlah karyawan fantastis?

BERLANJUT KE HALAMAN DUA Perusahaan konglomerasi Indonesia memimpin dari segi karyawan terbanyak, diikuti oleh bank pelat merah tanah air.

Berikut adalah tiga perusahaan dengan jumlah karyawan terbanyak versi TIM RISET CNBC INDONESIA.

1. PT Astra Internasional Tbk/ASII
Induk Grup Astra, ASII, menjadi pemimpin klasemen dengan total karyawan grup perusahaan mencapai 150.705. Jika karyawan dari entitas asosiasi dan ventura bersama diperhitungkan maka jumlah karyawan hingga 226.140. Angka ini sungguh wajar dicatatkan oleh perusahaan yang mengelola 227 anak perusahaan, ventura bersama, dan entitas asosiasi.

ASII didirikan pada tahun 1957 dengan nama Astra International Inc, di mana melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1990.

Saat ini, sektor usaha perusahaan mencakup otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, agribisnis, teknologi informasi, hingga properti.

Sepanjang tahun 2018 perusahaan berhasil membukukan pendapatan senilai Rp 239,21 triliun dan mampu mengantongi laba hingga Rp 21,67 triliun. Sementara itu, kapitalisasi pasar perusahaan mencapai Rp 308,69 triliun.

2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF
PosisiĀ runner-up ditempati oleh perusahaan konglomerasi di bawah naungan Grup Salim, yaitu PT Indofood Sukser Makmur Tbk (INDF). Hingga akhir 2018 perusahaan memiliki hingga 91.217 karyawan dimana 77% adalah pegawai operatif (buruh).

INDF menyanding slogan "Total Food Solution" yang memiliki entitas anak dari industri hulu sampai hilir. Bisnis induk Grup Salim tersebut termasuk produk konsumen bermerek CBP, bogasari, agribisnis, dan distribusi.

Perusahaan awalnya didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma di tahun 1990 dan akhirnya memutuskan untuk menjadi perusahaan terbuka di 1994. Pada Desember 2018, sejumlah 8,78 miliar saham tercatat di BEI.

Tahun lalu perusahaan mengantongi laba bersih hingga Rp 4,17 triliun dengan total pendapatan mencapai Rp 73,39 triliun.

3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI
Bank dengan total aset terbesar (Rp 1.297 triliun) milik pemerintah, BBRI, tercatat memiliki total pegawai sebanyak 89.943 karyawan.

Perusahaan awalnya berdiri di tahun 1985 dengan tujuan untuk mengelola dana kas masjid. Kemudian pada Desember 1968 berdasarkan UU No 21 tahun 1968 resmi ditetapkan sebagai Bank Rakyat Indonesia.

Tahun lalu, BBRI sudah memiliki 9.647 unit kerja operasional dan berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 32,35 triliun, naik 11,57% YoY.

Lebih lanjut, di tahun 2018 perusahaan mendapatkan penghargaan sebagai emiten dengan penambahan investor karyawan tertinggi. Pasalnya, BBRI mampu menjaring 35 ribu karyawan menjadi investor.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Begini Cara Jokowi Mendengarkan Keluhan Pekerja Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular