
Toyota Bidik Penjualan 700 Unit Mobil Hybrid, Ini Strateginya
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
22 April 2019 19:09

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen tunggal pemegang merk (ATPM) Toyota di Indonesia menargetkan penjualan 700 unit mobil hybrid di tahun ini.
Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan Toyota secara global sangat berkomitmen mendukung pemerintah meningkatkan penetrasi mobil hybrid kepada konsumen di Tanah Air.
"Sejak 10 tahun yang lalu, walaupun penjualannya belum begitu banyak, kami tetap secara rutin memberikan informasi dan coba menjual line-up hybrid ini," ujar Anton usai peluncuran Toyota C-HR Hybrid di The Maj Senayan, Senin (22/4/2019).
Dia menyebutkan, penjualan mobil hybrid oleh pabrikan otomotif Indonesia di tahun 2009 baru sekitar 20 unit. Jumlah ini terus meningkat menjadi sekitar 250 unit di tahun 2016 dan naik menjadi 750 unit di tahun lalu.
"Memang trennya terlihat sangat meningkat. Tahun lalu, TAM berhasil menjual hybrid sebanyak 95 unit. Lalu, sejak awal tahun ini hingga Maret saja, sudah terjual 92 unit. Kami sendiri targetkan di atas 700 unit per tahun," jelasnya kepada CNBC Indonesia.
Anton menjelaskan, animo pembeli, khususnya segmen menengah ke atas terhadap mobil hemat energi dan rendah emisi karbon (low carbon emission vehicle/LCEV) terlihat dari peningkatan signifikan pangsa tipe hybrid dari varian All New Camry.
"Dulunya, komposisi dari tipe hybrid di Camry adalah sekitar 7%. Tapi sejak kami luncurkan Camry baru di awal tahun ini, sekitar 12% pesanannya itu adalah tipe hybrid," katanya.
Itulah alasan mengapa Toyota hari ini resmi meluncurkan C-HR Hybrid, sebagai varian SUV (sport utility vehicle/SUV) listrik pertama yang akan dipasarkan secara nasional di Tanah Air.
Menggunakan dua mesin penggerak yakni ICE (internal combustion engine) dan motor listrik, Anton mengklaim konsumsi bahan bakar C-HR Hybrid ini lebih irit 62% dibandingkan C-HR konvensional berbahan bakar bensin, serta menghasilkan kadar emisi CO2 60% lebih rendah.
Dibanderol seharga Rp 523 juta, Anton menargetkan penjualan C-HR Hybrid ini dapat menembus 30-40 unit per bulan sehingga akan mendorong pemenuhan target penjualan mobil hybrid Toyota sebanyak 700 unit di akhir tahun nanti.
"Target penjualan C-HR secara total 50 unit per bulan, dengan 30-40 unit hybrid dan sisanya yang bensin. Selama ini tipe CHR yang konvensional rata-rata terjual 30 unit per bulan, jadi ada potensi perpindahan customer ke tipe hybrid karena ini segmennya niche. Untuk Camry hybrid sendiri rata-rata terjual 15 unit per bulan," jelasnya.
Anton mengungkapkan, penjualan mobil hybrid di pasar otomotif nasional (seluruh merek) di tahun ini ditargetkan dapat mencapai 1.000 unit.
Kementerian Perindustrian sendiri menargetkan penjualan kendaraan ramah lingkungan dan rendah emisi karbon (low carbon emission vehicle/LCEV) dapat mencapai 20% dari seluruh penjualan kendaraan bermotor roda empat di tahun 2025.
Dengan asumsi total penjualan otomotif di tahun tersebut mencapai 2 juta unit, maka pemerintah menargetkan setidaknya 400.000 unit mobil hybrid, plug-in hybrid (PHEV) maupun mobil listrik bertenaga baterai (BEV) dapat terjual di 2025.
(tas) Next Article Penjualan Mobil Anjlok Bisa Picu PHK?
Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan Toyota secara global sangat berkomitmen mendukung pemerintah meningkatkan penetrasi mobil hybrid kepada konsumen di Tanah Air.
"Sejak 10 tahun yang lalu, walaupun penjualannya belum begitu banyak, kami tetap secara rutin memberikan informasi dan coba menjual line-up hybrid ini," ujar Anton usai peluncuran Toyota C-HR Hybrid di The Maj Senayan, Senin (22/4/2019).
Dia menyebutkan, penjualan mobil hybrid oleh pabrikan otomotif Indonesia di tahun 2009 baru sekitar 20 unit. Jumlah ini terus meningkat menjadi sekitar 250 unit di tahun 2016 dan naik menjadi 750 unit di tahun lalu.
"Memang trennya terlihat sangat meningkat. Tahun lalu, TAM berhasil menjual hybrid sebanyak 95 unit. Lalu, sejak awal tahun ini hingga Maret saja, sudah terjual 92 unit. Kami sendiri targetkan di atas 700 unit per tahun," jelasnya kepada CNBC Indonesia.
Anton menjelaskan, animo pembeli, khususnya segmen menengah ke atas terhadap mobil hemat energi dan rendah emisi karbon (low carbon emission vehicle/LCEV) terlihat dari peningkatan signifikan pangsa tipe hybrid dari varian All New Camry.
"Dulunya, komposisi dari tipe hybrid di Camry adalah sekitar 7%. Tapi sejak kami luncurkan Camry baru di awal tahun ini, sekitar 12% pesanannya itu adalah tipe hybrid," katanya.
Itulah alasan mengapa Toyota hari ini resmi meluncurkan C-HR Hybrid, sebagai varian SUV (sport utility vehicle/SUV) listrik pertama yang akan dipasarkan secara nasional di Tanah Air.
Menggunakan dua mesin penggerak yakni ICE (internal combustion engine) dan motor listrik, Anton mengklaim konsumsi bahan bakar C-HR Hybrid ini lebih irit 62% dibandingkan C-HR konvensional berbahan bakar bensin, serta menghasilkan kadar emisi CO2 60% lebih rendah.
Dibanderol seharga Rp 523 juta, Anton menargetkan penjualan C-HR Hybrid ini dapat menembus 30-40 unit per bulan sehingga akan mendorong pemenuhan target penjualan mobil hybrid Toyota sebanyak 700 unit di akhir tahun nanti.
"Target penjualan C-HR secara total 50 unit per bulan, dengan 30-40 unit hybrid dan sisanya yang bensin. Selama ini tipe CHR yang konvensional rata-rata terjual 30 unit per bulan, jadi ada potensi perpindahan customer ke tipe hybrid karena ini segmennya niche. Untuk Camry hybrid sendiri rata-rata terjual 15 unit per bulan," jelasnya.
Anton mengungkapkan, penjualan mobil hybrid di pasar otomotif nasional (seluruh merek) di tahun ini ditargetkan dapat mencapai 1.000 unit.
Kementerian Perindustrian sendiri menargetkan penjualan kendaraan ramah lingkungan dan rendah emisi karbon (low carbon emission vehicle/LCEV) dapat mencapai 20% dari seluruh penjualan kendaraan bermotor roda empat di tahun 2025.
Dengan asumsi total penjualan otomotif di tahun tersebut mencapai 2 juta unit, maka pemerintah menargetkan setidaknya 400.000 unit mobil hybrid, plug-in hybrid (PHEV) maupun mobil listrik bertenaga baterai (BEV) dapat terjual di 2025.
(tas) Next Article Penjualan Mobil Anjlok Bisa Picu PHK?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular