
Kemenhub Siap Buka Trayek Baru Bus JKT-SBY via Tol Trans Jawa
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
11 April 2019 14:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tak mengurungkan niat membuka trayek baru bus Jakarta-Surabaya via Tol Trans Jawa. Kemenhub bahkan tengah berancang-ancang melakukan uji coba trayek ini pada bulan depan.
"Saya kemarin terakhir sudah rapat dengan para operator dan sudah disepakati terkait dengan kriteria busnya seperti apa, pelayanannya seperti apa. Tinggal dibuatkan SK Dirjen," ungkap Direktur Angkutan Jalan Dirtjen Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani, Kamis (11/4/2019) di Jakarta.
Rencananya, uji coba trayek dilaksanakan pada Mei 2019. Saat ini, selain finalisasi penerbitan SK Dirjen Perhubungan Darat, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Koordinasi itu berkaitan dengan terminal atau tempat pemberhentian sementara yang direncanakan memanfaatkan rest area. Ahmad Yani menyebut, sudah ada empat rest area yang diperkirakan mampu digunakan sebagai terminal.
"Pertama di Cikampek [Km] 102 sementara ini karena Japek Elevated belum selesai. Kemudian ada juga di Tegal, Semarang, dan Solo," imbuhnya.
Mengenai tarif yang dipatok, dia mengaku telah merampungkan perhitungan sehingga tinggal diumumkan. Meski begitu, saat ini dia masih belum bersedia membocorkan.
"Kita sudah hitung, nantilah kita umumkan. Yang penting di bawah kereta api. Sampai Surabaya berapa, Semarang berapa. Di bawah kereta api eksekutif. Kan ini busnya standar premium," tandasnya.
Adapun operator bus dikoordinasikan bersama Organda, meliputi kurang lebih 12 perusahaan. Dia tidak memerinci masing-masing perusahaan menyediakan berapa armada.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, menuturkan, dari total 80 armada yang bakal dipakai pada trayek ini, terbagi atas dua tujuan. Dari arah Jakarta ke Surabaya disediakan 40 armada, sisanya sebaliknya.
Budi Setiyadi menambahkan, sejauh ini Kemenhub memang belum mendapatkan kepastian restu dari Kementerian PUPR terkait penggunaan rest area sebagai terminal. Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan di dalam aturan yang berlaku, rest area tidak bisa digunakan sebagai terminal.
"Saya belum rapat, jadi saya belum terima jawaban resmi beliau. Ya kalau dibuat tempat singgah saja [bisa]. Mungkin yang dimaksud beliau, pemahaman beliau kalau terminal, berhenti turun penumpang dan sebagainya," urainya.
"Jadi terminal minuslah. Bukan terminal seperti yang saat ini. Mungkin pak Basuki pemahamannya seperti itu. Jadi di area cuma tempat berhenti, dan tidak ada penumpang [naik] di situ," pungkasnya.
Simak video terkait bus dan Trans Jawa di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Mulai Hari Ini Tarif Tol JKT-Surabaya Naik Jadi Rp 722 Ribu!
"Saya kemarin terakhir sudah rapat dengan para operator dan sudah disepakati terkait dengan kriteria busnya seperti apa, pelayanannya seperti apa. Tinggal dibuatkan SK Dirjen," ungkap Direktur Angkutan Jalan Dirtjen Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani, Kamis (11/4/2019) di Jakarta.
Koordinasi itu berkaitan dengan terminal atau tempat pemberhentian sementara yang direncanakan memanfaatkan rest area. Ahmad Yani menyebut, sudah ada empat rest area yang diperkirakan mampu digunakan sebagai terminal.
"Pertama di Cikampek [Km] 102 sementara ini karena Japek Elevated belum selesai. Kemudian ada juga di Tegal, Semarang, dan Solo," imbuhnya.
Mengenai tarif yang dipatok, dia mengaku telah merampungkan perhitungan sehingga tinggal diumumkan. Meski begitu, saat ini dia masih belum bersedia membocorkan.
"Kita sudah hitung, nantilah kita umumkan. Yang penting di bawah kereta api. Sampai Surabaya berapa, Semarang berapa. Di bawah kereta api eksekutif. Kan ini busnya standar premium," tandasnya.
Adapun operator bus dikoordinasikan bersama Organda, meliputi kurang lebih 12 perusahaan. Dia tidak memerinci masing-masing perusahaan menyediakan berapa armada.
![]() |
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, menuturkan, dari total 80 armada yang bakal dipakai pada trayek ini, terbagi atas dua tujuan. Dari arah Jakarta ke Surabaya disediakan 40 armada, sisanya sebaliknya.
Budi Setiyadi menambahkan, sejauh ini Kemenhub memang belum mendapatkan kepastian restu dari Kementerian PUPR terkait penggunaan rest area sebagai terminal. Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan di dalam aturan yang berlaku, rest area tidak bisa digunakan sebagai terminal.
"Saya belum rapat, jadi saya belum terima jawaban resmi beliau. Ya kalau dibuat tempat singgah saja [bisa]. Mungkin yang dimaksud beliau, pemahaman beliau kalau terminal, berhenti turun penumpang dan sebagainya," urainya.
"Jadi terminal minuslah. Bukan terminal seperti yang saat ini. Mungkin pak Basuki pemahamannya seperti itu. Jadi di area cuma tempat berhenti, dan tidak ada penumpang [naik] di situ," pungkasnya.
Simak video terkait bus dan Trans Jawa di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Mulai Hari Ini Tarif Tol JKT-Surabaya Naik Jadi Rp 722 Ribu!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular