Roket Falcon Heavy yang berisi satelit komunikasi milik Arab Saudi disiapkan untuk diluncurkan di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS, Rabu (10/4/2019). Peluncuran roket milik perusahaan teknologi luar angkasa SpaceX itu harus ditunda. (REUTERS/Joe Skipper)
Roket buatan perusahaan yang didirikan Elon Musk itu akan diluncurkan Rabu malam. Namun, peluncuran itu harus ditunda akibat tingginya perubahan angin yang tiba-tiba atau wind shear di atas atmosfer. (REUTERS/Joe Skipper)
"Wind shear di bagian atas atmosfer sangat tinggi. Harus menunda peluncuran kecuali cuaca segera membaik," tulis Musk di akun media sosial Twitter-nya. (AP/John Raoux)
Sementara itu, SpaceX mengatakan peluncuran itu akan ditunda hingga sehari setelahnya. "Mundur dari percobaan peluncuran Falcon Heavy hari ini; kesempatan selanjutnya esok, 11 April," tulis perusahaan. (AP/SpaceX)
Roket itu berisi muatan yang penting berupa satelit komunikasi milik Arab Saudi, Arabsat-6A. Satelit itu akan membantu menayangkan tayangan televisi, internet, dan sinyal ponsel ke Tmur Tengah, Afrika, dan Eropa. (REUTERS/Charles W Luzier)
Falcon Heavy adalah roket paling kuat yang digunakan saat ini yang bisa kembali ke Bumi setelah diluncurkan. SpaceX akan mencoba untuk mendaratkan dua booster tahap pertama di Cape Canaveral dan booster inti pada platform laut. (REUTERS/Joe Skipper)