Roket operasional terkuat di dunia milik SpaceX, Falcon Heavy, diluncurkan dalam misi komersial pertamanya, Kamis (11/4/2019) dari Florida, AS. Peluncuran itu adalah demonstrasi bagi perusahaan ruang angkasa milik Elon Musk dalam perlombaan mendapatkan kontrak peluncuran militer yang menguntungkan. (AP / John Raoux)
Falcon Heavy, dengan tinggi 23 lantai, yang sebelumnya meluncurkan mobil Roadster Tesla ke luar angkasa dalam penerbangan uji coba 2018, diluncurkan dari Kennedy Space Center Florida dengan membawa muatan pelanggan pertamanya, sebuah satelit milik Arab Saudi. (AP / John Raoux)
Peluncuran roket ini awalnya dijadwalkan pada Rabu (10/4/2019) waktu setempat namun terpaksa ditunda sehari akibat kondisi angin yang tiba-tiba berubah dengan cepat di atas atmosfer. (REUTERS / Joe Skipper)
Peluncuran Falcon Heavy dengan mesin baru Falcon 9 yang bersertifikat militer, sangat penting dalam persaingan antara SpaceX dengan perusahaan luar angkasa lainnya, Boeing-Lockheed United Launch Alliance dan Blue Origin milik Jeff Bezos. (REUTERS / Charles W Luzier)
Angkatan Udara AS memanfaatkan SpaceX pada tahun 2018 untuk meluncurkan satelit militer rahasia senilai US$ 130 juta (Rp 1,8 triliun), dan pada bulan Februari menambahkan tiga misi lagi dalam kontrak senilai US$ 297 juta. (AP / John Raoux)
Warga di sekitar lokasi peluncuran antusias menyaksikan roket operasional terkuat di dunia itu lepas landas. (REUTERS / Joe Rimkus Jr.)
Warga setempat sangat menikmati pemandangan itu, mereka bahkan membawa anggota keluarga untuk menyaksikan dan mengabadikan momen peluncuran roket tersebut. (REUTERS / Joe Rimkus Jr.)
SpaceX, yang juga dikenal sebagai Space Exploration Technologies Corp, didirikan pada 2002 oleh Musk. Ia juga merupakan salah satu pendiri dan pembuat mobil listrik Tesla Inc. (REUTERS / Charles W Luzier)