
Dewan Bisnis APEC Bertemu di Jakarta Bahas Inklusi Keuangan
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
09 April 2019 17:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Penasihat Bisnis Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC Business Advisory Council/ABAC), akan melakukan pertemuan ABAC II pada 23-26 April 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Dalam pertemuan mendatang, pelaku usaha dan pemimpin perusahaan dari 21 negara anggota APEC akan membahas inklusi keuangan, pemberdayaan perempuan dalam ekonomi melalui kesamaan akses serta inisiatif ABAC Impact Fund.
Chairman ABAC Indonesia, Anindya Bakrie, menjelaskan di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat tahun ini serta meningkatnya proteksionisme, AS dan China mulai mengkaji ide-ide terkait integrasi. Dinamika perekonomian global ini
"Indonesia dipilih karena kita berhasil di tengah gejolak global yang masif berkat fundamental makroekonomi kita yang kokoh serta koordinasi kebijakan yang kuat. Indonesia punya kesempatan berkembang yang sangat besar dengan ekonomi digital untuk mendorong produktivitas," ujar Anindya, dalam konferensi pers di Mandiri Club, Selasa (9/4/2019).
Terkait pemberdayaan perempuan, pembahasan akan berfokus pada mendorong wirausaha perempuan melalui financing and bundling of services, yakni pembiayaan dan dukungan lain bagi wirausaha perempuan seperti training, mentorship, jaringan bisnis dan formalisasi usaha.
"Mereka harus mendapatkan kapasitas untuk tumbuh melalui pelatihan, lalu dari segi konektivitas kita juga sudah ada platform UMKM. Mayoritas UMKM perempuan sudah masuk gender-length investing. Ke depannya, UMKM juga fokus menggunakan digitalisasi untuk mengembangkan bisnisnya," kata Anggota ABAC Indonesia, Shinta Kamdani, di tempat yang sama.
Terakhir, inisiatif ABAC Impact Fund diharapkan dapat memperluas inklusi keuangan hingga menyentuh inovasi-inovasi digital seperti perusahaan rintisan (start-up) yang memiliki danpak sosial besar.
"Contohnya, bagaimana bisa memberikan akses-akses seperti kartu sejahtera yang bisa di-redeem melalui platform perbankan," kata Anggota ABAC Indonesia lainnya, Kartika Wirjoatmodjo.
(wed/wed) Next Article Hadiri KTT APEC, Jokowi Angkat Sederet Isu Penting Bagi Dunia
Dalam pertemuan mendatang, pelaku usaha dan pemimpin perusahaan dari 21 negara anggota APEC akan membahas inklusi keuangan, pemberdayaan perempuan dalam ekonomi melalui kesamaan akses serta inisiatif ABAC Impact Fund.
Chairman ABAC Indonesia, Anindya Bakrie, menjelaskan di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat tahun ini serta meningkatnya proteksionisme, AS dan China mulai mengkaji ide-ide terkait integrasi. Dinamika perekonomian global ini
![]() |
Terkait pemberdayaan perempuan, pembahasan akan berfokus pada mendorong wirausaha perempuan melalui financing and bundling of services, yakni pembiayaan dan dukungan lain bagi wirausaha perempuan seperti training, mentorship, jaringan bisnis dan formalisasi usaha.
"Mereka harus mendapatkan kapasitas untuk tumbuh melalui pelatihan, lalu dari segi konektivitas kita juga sudah ada platform UMKM. Mayoritas UMKM perempuan sudah masuk gender-length investing. Ke depannya, UMKM juga fokus menggunakan digitalisasi untuk mengembangkan bisnisnya," kata Anggota ABAC Indonesia, Shinta Kamdani, di tempat yang sama.
Terakhir, inisiatif ABAC Impact Fund diharapkan dapat memperluas inklusi keuangan hingga menyentuh inovasi-inovasi digital seperti perusahaan rintisan (start-up) yang memiliki danpak sosial besar.
"Contohnya, bagaimana bisa memberikan akses-akses seperti kartu sejahtera yang bisa di-redeem melalui platform perbankan," kata Anggota ABAC Indonesia lainnya, Kartika Wirjoatmodjo.
(wed/wed) Next Article Hadiri KTT APEC, Jokowi Angkat Sederet Isu Penting Bagi Dunia
Most Popular