
Jakarta Banjir, Anies Salahkan Proyek LRT dan Tol Becakayu
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
04 April 2019 20:18

Jakarta, CNBC Indonesia- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, geram dengan dua perusahaan BUMN, Adhi Karya dan Waskita Karya. Kegeraman Anies bahkan diungkapkan melalui akun resmi media sosialnya, Facebook dan Instagram, Kamis (4/4/2019).
Semua itu bermula karena dua proyek, yakni LRT Jabodebek dan Tol Becakayu dinilai sebagai biang kerok banjir di sejumlah titik. Penilaian Anies itu didapat langsung usai menginspeksi lokasi-lokasi di sepanjang jalan MT Haryono dan DI Pandjaitan yang tergenang ketika hujan deras dengan volume besar seperti kemarin.
"Kami minta pihak kontraktor Adhi Karya (LRT) dan Waskita Karya (Tol Becakayu) segera lakukan koreksi. Kami akan panggil mereka dan review semua proyek mereka di DKI Jakarta," ungkapnya.
"Ini semua ada di AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Ketika menyusun AMDAL, ada kewajiban-kewajiban untuk kontraktor menyiapkan semua instrumen pencegah banjir," tegasnya
Anies menemukan bahwa saluran-saluran air di sepanjang jalan, tertutup oleh lumpur bekas galian dan pilar-pilar pembangunan LRT Jabodebek dan Tol Becakayu. Dia menilai, pihak kontraktor tidak mampu mengantisipasi volume air dari hujan deras.
"Karena pompa yang tersedia bersifat mobile dan kapasitas terbatas," paparnya.
Selain itu, jumlah pompa dinilai masih kurang sehingga kemarin pihak Dinas SDA Pemprov DKI Jakarta membantu agar beban air tidak menumpuk di daerah selatan Jakarta.
"Ini salah satu contoh, mengapa kami selalu minta kepada seluruh kontraktor proyek di Jakarta untuk mematuhi AMDAL dan menyiapkan mekanisme yang baik dalam mengatasi aliran air ketika musim hujan," tandasnya.
Anies mendesak semua pihak tidak menganggap enteng persoalan tersebut. Apalagi, menurutnya lokasi proyek tersebut terletak di jalan-jalan protokol.
"Karena ketika anda lalai menjalankan yang sudah ada dalam rencana, kelalaian itu berimplikasi kepada penderitaan ratusan ribu warga yang ada di sekitar ini, yang lalu lalang sekitar jalan ini. Hari ini kita berikan peringatan keras. Dan kita akan minta agar tidak terulang lagi," pungkasnya.
(gus) Next Article Anies Sebut Proyek LRT Picu Banjir, Luhut: Di Mananya?
Semua itu bermula karena dua proyek, yakni LRT Jabodebek dan Tol Becakayu dinilai sebagai biang kerok banjir di sejumlah titik. Penilaian Anies itu didapat langsung usai menginspeksi lokasi-lokasi di sepanjang jalan MT Haryono dan DI Pandjaitan yang tergenang ketika hujan deras dengan volume besar seperti kemarin.
"Ini semua ada di AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Ketika menyusun AMDAL, ada kewajiban-kewajiban untuk kontraktor menyiapkan semua instrumen pencegah banjir," tegasnya
Anies menemukan bahwa saluran-saluran air di sepanjang jalan, tertutup oleh lumpur bekas galian dan pilar-pilar pembangunan LRT Jabodebek dan Tol Becakayu. Dia menilai, pihak kontraktor tidak mampu mengantisipasi volume air dari hujan deras.
"Karena pompa yang tersedia bersifat mobile dan kapasitas terbatas," paparnya.
Selain itu, jumlah pompa dinilai masih kurang sehingga kemarin pihak Dinas SDA Pemprov DKI Jakarta membantu agar beban air tidak menumpuk di daerah selatan Jakarta.
"Ini salah satu contoh, mengapa kami selalu minta kepada seluruh kontraktor proyek di Jakarta untuk mematuhi AMDAL dan menyiapkan mekanisme yang baik dalam mengatasi aliran air ketika musim hujan," tandasnya.
Anies mendesak semua pihak tidak menganggap enteng persoalan tersebut. Apalagi, menurutnya lokasi proyek tersebut terletak di jalan-jalan protokol.
"Karena ketika anda lalai menjalankan yang sudah ada dalam rencana, kelalaian itu berimplikasi kepada penderitaan ratusan ribu warga yang ada di sekitar ini, yang lalu lalang sekitar jalan ini. Hari ini kita berikan peringatan keras. Dan kita akan minta agar tidak terulang lagi," pungkasnya.
(gus) Next Article Anies Sebut Proyek LRT Picu Banjir, Luhut: Di Mananya?
Most Popular