
Kritik Pertumbuhan Ekonomi RI, Prabowo: 5% Ndasmu!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
30 March 2019 16:02

Jakarta, CNBC Indonesia- Jelang debat pilpres ke-4 malam nanti, persaingan kedua kubu pasangan calon presiden makin memanas dan tak henti melontarkan kritikan.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto misalnya, dalam kampanye di area Stadion Pakansari Bogor mengkritik tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selama ini digadang-gadang masih bagus oleh pemerintah.
"Elite sana bilang ekonomi bagus. Pertumbuhan bagus. Jadi kalau mereka ngomong harus pakai logat asing gitu loh. Pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5 persen. Lima persen ndasmu!" kata Prabowo, Jumat (29/3/2019), seperti dikutip dari Detik News.
Terkait kritikan ini, petahana sekaligus calon presiden nomor urut 01 pun menjawab bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini merupakan prestasi sendiri, karena negara lain justru sedang turun.
"Kalau kita lihat lingkup G20 ya, negara-negara G20 kita nomor 3 di dunia loh...... semuanya turun tapi kita masih bisa bertahan dan naik sedikit demi sedikit, saya kira itu lah yang kita kerjakan," katanya saat dijumpai di Restoran Garuda, Sabtu siang, (30/3/2019).
Bank Indonesia pernah menyebut bahwa saat ini dunia sedang menghadapi perlambatan ekonomi secara global. Kondisi yang demikian tentu menimbulkan tekanan yang cukup berat terhadap seluruh mata uang negara Emerging Market, termasuk Indonesia.
Banyak negara emerging market yang tidak bisa bertahan dan membuat perekonomiannya, termasuk posisi nilai tukar mata uangnya goyah, misalnya saja Turki. Namun, Bank Indonesia optimistis apa yang dialami Turki tidak akan terjadi di Indonesia, dengan kata lain, perekonomian Indonesia, termasuk stabilitas nilai tukar rupiah akan selalu terjaga. Ekonomi Indonesia tetap tumbuh di sekitar 5%, sementara ekonomi Turkey hanya tumbuh 3,48%.
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Heboh Jokowi-Prabowo, Jubir: Presiden Tolak Wacana 3 Periode!
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto misalnya, dalam kampanye di area Stadion Pakansari Bogor mengkritik tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selama ini digadang-gadang masih bagus oleh pemerintah.
Terkait kritikan ini, petahana sekaligus calon presiden nomor urut 01 pun menjawab bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini merupakan prestasi sendiri, karena negara lain justru sedang turun.
"Kalau kita lihat lingkup G20 ya, negara-negara G20 kita nomor 3 di dunia loh...... semuanya turun tapi kita masih bisa bertahan dan naik sedikit demi sedikit, saya kira itu lah yang kita kerjakan," katanya saat dijumpai di Restoran Garuda, Sabtu siang, (30/3/2019).
Bank Indonesia pernah menyebut bahwa saat ini dunia sedang menghadapi perlambatan ekonomi secara global. Kondisi yang demikian tentu menimbulkan tekanan yang cukup berat terhadap seluruh mata uang negara Emerging Market, termasuk Indonesia.
Banyak negara emerging market yang tidak bisa bertahan dan membuat perekonomiannya, termasuk posisi nilai tukar mata uangnya goyah, misalnya saja Turki. Namun, Bank Indonesia optimistis apa yang dialami Turki tidak akan terjadi di Indonesia, dengan kata lain, perekonomian Indonesia, termasuk stabilitas nilai tukar rupiah akan selalu terjaga. Ekonomi Indonesia tetap tumbuh di sekitar 5%, sementara ekonomi Turkey hanya tumbuh 3,48%.
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Heboh Jokowi-Prabowo, Jubir: Presiden Tolak Wacana 3 Periode!
Most Popular