Internasional
Buntut Jatuhnya 737 Max, Boeing Diseret ke Meja Hijau
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
29 March 2019 11:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah gugatan terhadap perusahaan pembuat pesawat terbang Boeing diajukan di pengadilan federal Amerika Serikat (AS), Kamis (28/3/2019).
Ini menjadi gugatan pertama terkait kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX milik Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang pada 10 Maret lalu, dilansir dari Reuters.
Gugatan itu diajukan di pengadilan federal Chicago oleh keluarga Jackson Musoni, warga negara Rwanda, yang menuduh bahwa Boeing, sang produsen 737 MAX, telah secara cacat merancang sistem kontrol penerbangan otomatis.
Pesawat 737 MAX dilarang terbang di seluruh dunia setelah bencana Ethiopian Airlines, yang terjadi lima bulan setelah Lion Air jatuh di Laut Jawa dan menewaskan 189 orang.
Boeing mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya telah memprogram ulang perangkat lunak (software) 737 MAX-nya untuk mencegah kesalahan data pemicu sistem anti-stall. Sistem itu mendapat perhatian besar setelah dua kecelakaan terjadi dalam lima bulan terakhir.
Pembuat pesawat itu mengatakan sistem anti-stall, yang diyakini telah berulang kali memaksa hidung pesawat menukik turun dalam kecelakaan Lion Air Oktober lalu, hanya akan penukikan itu satu kali per peristiwa setelah mendeteksi masalah. Hal itu diyakini akan memberikan pilot kontrol lebih.
Saksikan video mengenai perbaikan software Boeing 737 Max berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Korban Tewas Pesawat Komersial Dunia: 257 Orang, Turun 50%
Ini menjadi gugatan pertama terkait kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX milik Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang pada 10 Maret lalu, dilansir dari Reuters.
Gugatan itu diajukan di pengadilan federal Chicago oleh keluarga Jackson Musoni, warga negara Rwanda, yang menuduh bahwa Boeing, sang produsen 737 MAX, telah secara cacat merancang sistem kontrol penerbangan otomatis.
![]() |
Boeing mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya telah memprogram ulang perangkat lunak (software) 737 MAX-nya untuk mencegah kesalahan data pemicu sistem anti-stall. Sistem itu mendapat perhatian besar setelah dua kecelakaan terjadi dalam lima bulan terakhir.
Pembuat pesawat itu mengatakan sistem anti-stall, yang diyakini telah berulang kali memaksa hidung pesawat menukik turun dalam kecelakaan Lion Air Oktober lalu, hanya akan penukikan itu satu kali per peristiwa setelah mendeteksi masalah. Hal itu diyakini akan memberikan pilot kontrol lebih.
Saksikan video mengenai perbaikan software Boeing 737 Max berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Korban Tewas Pesawat Komersial Dunia: 257 Orang, Turun 50%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular