
Jokowi yang Selalu 'Gerah' Saat Membagikan Sertifikat Tanah
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 March 2019 16:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Lapangan parkir Bogor Nirwana Residence, Jawa Barat, Kamis (21/3/2019), sejak pagi tadi dipenuhi ribuan warga dari berbagai wilayah kota hujan.
Di bawah terpal yang membentang, ribuan warga yang sudah membawa sertifikat hak atas tanah berkumpul, menunggu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal memberikan pengarahan kepada penerima sertifikat hak atas tanah.
"Hari ini ada 4.000 yang sangat semangat. Tadi pagi sudah stand by jam 8 pagi. Sebagian besar berangkat subuh dari kediaman. Walaupun menunggu 3-4 jam, masih setia menunggu bapak Presiden," kata Wali Kota Bogor Bima Arya.
Jokowi memang akan menyerahkan 5.000 sertifikat hak atas tanah bagi warga di Kota dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sejalan dengan upaya untuk memberikan kepastian bagi masyarakat.
Bima mengatakan, tanah yang tak bersertifikat memang kerap kali membuat pemerintah daerah tak mampu memenuhi keingingan masyarakat. Misalnya, dari pembangunan rumah layak.
"Kalau belum jelas, masih perlu proses. Tapi kalau sudah jelas, sertifikat di tangan, kepastian sudah ada, Insya Allah pemerintah kota atau daerah akan lebih maksimal membangun rumah," jelasnya.
"Saya sering sampaikan ke warga Bogor, kalau jalan-jalan ke Istana, ke Kebun Raya, itu melihat surga dunia. Tapi begitu kembali ke rumah, rumahnya gubuk derita. Insya Allah pemerintah daerah akan komit membangun rumah layak," kata dia.
Masyarakat Kota Bogor patut berbangga, lantaran pemerintah memastikan tanah di wilayah tersebut dipastikan 100% seluruhnya mendapatkan sertifikat hak atas tanah tahun ini.
"Alhamdulillah, Bogor akhir tahun ini Insya Allah 100% tanah sudah terdaftar. Untuk Kabupaten Bogor, sebagaimana perintah bapak Presiden, Insya Allah kami berkomitmen 2025 paling lambat seluruh tanah di Kabupaten Bogor kami selesaikan," tegas Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil.
Dalam sambutannya, Jokowi mengaku merasa cukup gerah dengan sengketa lahan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia lantaran masyarakat tidak memiliki sertifikat yang jelas.
"Setiap saya pergi ke kampung desa di daerah, manapun. Jawa, Sumatera, NTT, Sulawesi, Maluku, semua keluhkan sengketa tanah. Konflik lahan di mana-mana," kata Jokowi.
"Inilah sekarang kita percepat sertifikat, supaya gak ada sengketa. Sedih saya. Nangis-nangis masalah sertifikat," jelasnya.
Ini merupakan kesekian kalinya kepala negara mengungkapkan keresahannya saat membagikan sertifikat hak atas tanah.
Seperti biasanya pada saat membagikan sertifikat tanah, Jokowi kemudian menitipkan pesan kepada pemegang sertifikat, agar betul-betul menjaga sertfikat hak atas tanahnya.
"Kalau sudah pegang, tolong diberi plastik. [...] Biasanya kalau pegang sertifikat itu seneng, terus pengen disekolahkan. Gapapa. Silahkan. Tapi saya titip, hati-hati pinjam bank. Dihitung, dikalkulasi," tegasnya.
Simak video saat Jokowi mengecam penembakan di Selandia Baru di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Jokowi Kaget, Warga Punya Tanah Lebih Luas dari Miliknya
Di bawah terpal yang membentang, ribuan warga yang sudah membawa sertifikat hak atas tanah berkumpul, menunggu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal memberikan pengarahan kepada penerima sertifikat hak atas tanah.
"Hari ini ada 4.000 yang sangat semangat. Tadi pagi sudah stand by jam 8 pagi. Sebagian besar berangkat subuh dari kediaman. Walaupun menunggu 3-4 jam, masih setia menunggu bapak Presiden," kata Wali Kota Bogor Bima Arya.
Bima mengatakan, tanah yang tak bersertifikat memang kerap kali membuat pemerintah daerah tak mampu memenuhi keingingan masyarakat. Misalnya, dari pembangunan rumah layak.
"Kalau belum jelas, masih perlu proses. Tapi kalau sudah jelas, sertifikat di tangan, kepastian sudah ada, Insya Allah pemerintah kota atau daerah akan lebih maksimal membangun rumah," jelasnya.
"Saya sering sampaikan ke warga Bogor, kalau jalan-jalan ke Istana, ke Kebun Raya, itu melihat surga dunia. Tapi begitu kembali ke rumah, rumahnya gubuk derita. Insya Allah pemerintah daerah akan komit membangun rumah layak," kata dia.
Masyarakat Kota Bogor patut berbangga, lantaran pemerintah memastikan tanah di wilayah tersebut dipastikan 100% seluruhnya mendapatkan sertifikat hak atas tanah tahun ini.
"Alhamdulillah, Bogor akhir tahun ini Insya Allah 100% tanah sudah terdaftar. Untuk Kabupaten Bogor, sebagaimana perintah bapak Presiden, Insya Allah kami berkomitmen 2025 paling lambat seluruh tanah di Kabupaten Bogor kami selesaikan," tegas Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil.
![]() |
Dalam sambutannya, Jokowi mengaku merasa cukup gerah dengan sengketa lahan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia lantaran masyarakat tidak memiliki sertifikat yang jelas.
"Setiap saya pergi ke kampung desa di daerah, manapun. Jawa, Sumatera, NTT, Sulawesi, Maluku, semua keluhkan sengketa tanah. Konflik lahan di mana-mana," kata Jokowi.
"Inilah sekarang kita percepat sertifikat, supaya gak ada sengketa. Sedih saya. Nangis-nangis masalah sertifikat," jelasnya.
Ini merupakan kesekian kalinya kepala negara mengungkapkan keresahannya saat membagikan sertifikat hak atas tanah.
Seperti biasanya pada saat membagikan sertifikat tanah, Jokowi kemudian menitipkan pesan kepada pemegang sertifikat, agar betul-betul menjaga sertfikat hak atas tanahnya.
"Kalau sudah pegang, tolong diberi plastik. [...] Biasanya kalau pegang sertifikat itu seneng, terus pengen disekolahkan. Gapapa. Silahkan. Tapi saya titip, hati-hati pinjam bank. Dihitung, dikalkulasi," tegasnya.
Simak video saat Jokowi mengecam penembakan di Selandia Baru di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Jokowi Kaget, Warga Punya Tanah Lebih Luas dari Miliknya
Most Popular