Menpar: Tiket Pesawat Mahal Sebabkan Hotel Sepi

Iswari Anggit Pramesti, CNBC Indonesia
18 March 2019 18:27
Kenaikan harga tiket pesawat berdampak pada penundaan ratusan penerbangan. Bahkan hal ini membuat tingkat okupansi hotel rendah.
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga tiket pesawat berdampak pada penundaan ratusan penerbangan. Bahkan hal ini membuat tingkat okupansi hotel rendah.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan ratusan penerbangan yang tertunda sebagian besar merupakan penerbangan domestik.

"Pengaruh banget, saya tidak tahu tepatnya, ratusan flight sudah di-cancel. Dari dalam, mau ke Sumba, NTB, jumlahnya tidak tahu karena tidak mau diumumkan," ujarnya di Gedung Thamrin Bank Indonesia, Senin (18/3/2019).

Arief mengatakan tingginya harga tiket pesawat juga sempat dikeluhkan oleh pemerintah daerah seperti Bupati Banyuwangi dan Aceh. Pasalnya, harga tiket dari kedua daerah ini berada di atas rata-rata harga tiket normal.

"Tiket kalau di domestik terpengaruh, internasional tidak pengaruh. Kilometer yang dari internasional lebih murah. Disindir juga dari Bupati Banyuwangi, return tiket dari Banyuwangi-KL Rp 500.000."

"Di domestik, sini lebih dekat sampai Rp 1,2 juta, PP sampai Rp 2,4 juta. Meskipun yang Rp 500.000 adalah promo. Tapi kan jauh banget selisihnya. Terus kemarin tersindir juga kita dari Aceh ke Surabaya, lebih murah ke KL dulu baru ke Surabaya," sambungnya.

Akibatnya, tingkat keterisian hotel di berbagai daerah juga menurun. Arief menyebutkan penurunan ini terasa di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga 20%.

"Yang NTB yang tadinya okupansinya 36 persen naik 50 persen, sekarang turun lagi 30 persen. Menurun kan sekitar 20 persen okupansinya secara tahunan," tandasnya.





(dru) Next Article Menpar Ungkap Keunggulan Sektor Pariwisata Vietnam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular