Debat Cawapres 2019

Ini Istilah-istilah Arab Ma'ruf Amin dan 10 Years Challenge

Monica Warea & Samuel Pablo, CNBC Indonesia
17 March 2019 21:50
Ma'ruf Amin berkali-kali melontorkan istilah arab dan 10 years challenge, begini paparannya.
Foto: CNBC Indonesia TV
Jakarta, CNBC Indonesia- Dua hal yang pasti menempel di kepala para penonton debat calon wakil presiden malam ini, terutama jika menyaksikan paparan dari cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin.

Dalam sesi debat yang baru berlangsung kurang lebih 1,5 jam, Ma'ruf Amin berkali-kali menggunakan istilah berbahasa Arab dan juga jargon 10 years challenge. Dua hal ini bisa menggambarkan bahwa Ma'ruf Amin masih tidak lepas dari latar belakangnya sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus sebagai sosok politisi yang kekinian dengan berkali-kali menyebut 10 years challenge.

Seperti diketahui, istilah 10 years challenge lahir dari akun sosial media instagram beberapa waktu lalu. Istilah ini kemudian diambil oleh tim 01 untuk jadi istilah rencana kebijakan.

Untuk istilah Arab, yang pertama disampaikan oleh sang kyai adalah La Tahzan dan La Takhaf. Artinya adalah jangan bersedih dan jangan takut. Ini ia ucapkan saat memaparkan soal rencana kebijakan kubu 01 di bidang pendidikan.

"Kepada anak-anakku semua saya nyatakan jangan takut bermimpi. La tahzan, La takhaf. Jangan takut dan jangan bersedih," katanya dalam debat cawapres yang berlangsung di Hotel Sultan, Minggu (17/3/2019).

Istilah berikutnya yang dilontarkan oleh Ma'ruf adalah saat membahas BPJS Kesehatan. Menurut Ma'ruf Amin pemerintah akan memperbesarnya, "Takzim, kita perbesar, lalu menyempurnakan dan menambah" katanya.

Dengan program ini, maka Ma'ruf menjanjikan akan ada penambahan pelayanan ke masyarakat yang lebih luas, dan memberikan layanan kesehatan yang terjangkau.

Lalu, saat membahas isu tenaga kerja, lagi-lagi istilah dalam Bahasa Arab keluar dari bibir Ma'ruf Amin. Kali ini soal maslahah, yang harus diambil bukan ditolak. Artinya adalah manfaat yang harus diambil, yakni strateginya adalah dengan memperbanyak balai latihan kerja (BLK) dan kursus yang bisa langsung diaplikasikan oleh peserta didik.

"Dengan demikian tenaga kerja kita akan bersaing," katanya.

Sementara untuk 10 years challenge, Ma'ruf mengatakan akan mengandalkan riset untuk membuat perubahan 10 years challenge (tantangan 10 tahun). 

10 years challenge yang sempat populer beberapa waktu lalu di sosial media, sampai dua kali disebutkan oleh Ma'ruf Amin ketika memaparkan program mengenai persoalan riset di Indonesia.

"Sehingga ke depan riset dapat membangun Indonesia dalam 10 years challenge," ujar Ma'ruf Amin..

Menurutnya, Jokowi-Ma'ruf akan membentuk Badan Riset Nasional yang akan menyatukan seluruh anggaran riset yang saat ini terbagi-terbagi dalam berbagai Kementerian dan Lembaga.

"Maju mundurnya suatu negara, negara yg bisa kembangkan riset maka akan maju," ujarnya.



(gus/roy) Next Article Ma'ruf Siap Perkuat Layanan Kesehatan Melalui Program JKN-KIS

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular