
Saat Jajal MRT, Wapres JK Sebut Indonesia Terlambat Membangun
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
20 February 2019 14:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Jusuf Kalla menjajal Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, Rabu (20/2/2019). JK memulai perjalanan dari Stasiun HI hingga berakhir di Stasiun Lebak Bulus.
Turut mendampingi JK antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Direktur Utama MRT William Sabandar.
Berbicara seusai mencoba MRT Jakarta, JK mengatakan, MRT merupakan moda transportasi yang nyaman dan tepat waktu. Kedua aspek itu merupakan elemen penting dalam sistem transportasi.
"Kalau bus kan belum memenuhi. Kadang-kadang berhenti lama atau tidak jalan ini akan tepat waktu. Karena itu perjalanan orang akan dapat dihitung selain aman dan nyaman tadi," ujar JK.
Perihal kritik, JK mengakui Indonesia terlambat membangun MRT. Sejatinya, rencana MRT sudah digagas sejak 1990-an. Namun, baru terealisasikan hingga dijadwalkan beroperasi Maret 2019.
Lebih lanjut, JK mengatakan, ke depan ibu kota membutuhkan minimal 200 kilometer jalur MRT. Barulah kehidupan warga ibu kota Jakarta terjamin dari sisi sistem transportasi.
"Karena pak gubernur (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) sedang merencanakan sinkronisasinya dari pada dua sistem ini, Bus, MRT, light train harus disinkronkan, integrasikan," kata JK.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan integrasi moda transportasi akan sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Sehingga yang dikatakan wapres tadi aman, tepat waktu, dan terjangkau secara geografis pergi ke mana saja menggunakan kendaraan umum karena setiap kali dia berhenti langsung tersambung dengan transportasi berikutnya. Jadi kita lakukan itu," ujar Anies.
"Targetnya 2030 kita bisa mengubah persentase yang sekarang ada saat ini 75 persen kendaraan pribadi 25 persen transportasi umum, 2030 kalau bisa kita integrasikan bisa terbalik 75 persen kendaraan umum 25 persen kendaraan pribadi karena nyaman terjangkau geografi, terjangkau ekonomis, dan ini membuat mudah ke mana-mana, tanpa mengalami kemacetan, integrasinya sudah dimulai sekarang," lanjutnya.
Simak video terkait MRT di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Menhub Targetkan MRT Fase II HI-Kota Mulai Dibangun Maret
Turut mendampingi JK antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Direktur Utama MRT William Sabandar.
Berbicara seusai mencoba MRT Jakarta, JK mengatakan, MRT merupakan moda transportasi yang nyaman dan tepat waktu. Kedua aspek itu merupakan elemen penting dalam sistem transportasi.
Perihal kritik, JK mengakui Indonesia terlambat membangun MRT. Sejatinya, rencana MRT sudah digagas sejak 1990-an. Namun, baru terealisasikan hingga dijadwalkan beroperasi Maret 2019.
Lebih lanjut, JK mengatakan, ke depan ibu kota membutuhkan minimal 200 kilometer jalur MRT. Barulah kehidupan warga ibu kota Jakarta terjamin dari sisi sistem transportasi.
"Karena pak gubernur (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) sedang merencanakan sinkronisasinya dari pada dua sistem ini, Bus, MRT, light train harus disinkronkan, integrasikan," kata JK.
![]() |
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan integrasi moda transportasi akan sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Sehingga yang dikatakan wapres tadi aman, tepat waktu, dan terjangkau secara geografis pergi ke mana saja menggunakan kendaraan umum karena setiap kali dia berhenti langsung tersambung dengan transportasi berikutnya. Jadi kita lakukan itu," ujar Anies.
"Targetnya 2030 kita bisa mengubah persentase yang sekarang ada saat ini 75 persen kendaraan pribadi 25 persen transportasi umum, 2030 kalau bisa kita integrasikan bisa terbalik 75 persen kendaraan umum 25 persen kendaraan pribadi karena nyaman terjangkau geografi, terjangkau ekonomis, dan ini membuat mudah ke mana-mana, tanpa mengalami kemacetan, integrasinya sudah dimulai sekarang," lanjutnya.
Simak video terkait MRT di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Menhub Targetkan MRT Fase II HI-Kota Mulai Dibangun Maret
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular