Usai Freeport Indonesia, Kapan Divestasi Vale Dieksekusi?

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
07 February 2019 10:10
Bambang belum mau mengungkapkan lebih lanjut terkait divestasi tersebut.
Foto: VALE (REUTERS/Denis Balibouse)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah PT Freeport Indonesia selesai melepas saham hingga menjadi 51% milik Indonesia, kini giliran PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang akan memulai divestasi. Kapan divestasi akan dilaksanakan?

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono saat ditemui awak media di Jakarta, Rabu (6/2/2019), memiliki penjelasan terkait langkah perusahaan yang memiliki induk di Brasil tersebut.

"Belum penawaran, baru kirim surat mau divestasi," ujar Bambang.

Bambang belum mau mengungkapkan lebih lanjut terkait divestasi tersebut. Intinya adalah surat pemberitahuan bahwa Vale hendak melakukan divestasi telah dikirimkan kepada Kementerian ESDM.

"Suratnya sudah dikasih, tapi pemerintah memang belum jawab. Ya nantilah. Kan per Oktober nanti jatuh temponya. Tunggu Oktober," pungkas Bambang.



Direktur Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yunus Saifulhak menambahkan Vale telah mengirim surat ke Menteri ESDM pada Desember 2018 soal rencana divestasi.

"Memberitahukan akan menawarkan sahamnya ke BUMN sebesar 20% dengan mekanisme rencana right issue," kata Yunus kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Menurut Yunus, penawaran itu merupakan aksi korporasi biasa yang jadi bagian kewajiban divestasi Vale sebagaimana diatur dalam kontrak karya dan PP 77 Tahun 2014, yang jatuh tempo Oktober 2019.

Divestasinya sendiri sebenarnya belum jatuh tempo, dan jawaban yang bisa diberikan pemerintah maksimal adalah sesuai ketentuan berlaku, yakni sebelum Oktober nanti. Proses, kata dia, masih berlangsung sampai saat ini.

Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Inalum sedang menunggu penugasan dari pemerintah terkait divestasi Vale. Vale merupakan salah satu produsen nikel terkemuka di Indonesia.

"Nah nikel itu penting sekali untuk baterai di masa depan. Jadi kalau saya ditanya penting atau tidak? Ya penting. Tapi apakah mau diambil sahamnya atau tidak? Ya tergantung penugasan. Itu mesti tanya Ibu Menteri BUMN (Rini Soemarno)," ujar Budi, di Jakarta Jumat (1/2/2019).

Usai Freeport Indonesia, Kapan Divestasi Vale Dieksekusi?Foto: Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)


Hal serupa juga disampaikan oleh Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno. Ia mengatakan, Vale memang sudah mengirimkan surat kepada pemerintah terkait rencana divestasi.

"Kami sih berminat, tapi belum ada penugasan. Inalum juga katanya berminat, semuanya juga berminat, tapi kami dari BUMN itu belum ada penugasan," kata Fajar.
Simak video terkait kinerja Vale Indonesia di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Freeport Sampai Vale, 2 Tambang Raksasa Asing di Tangan RI!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular