
Waspada, Indeks Keyakinan Konsumen Turun!
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
06 February 2019 19:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini (6/2) Bank Indonesia (BI) kembali merilis hasil Survei Konsumen periode Januari 2019.
Dalam rilisnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2019 berada di level 123,5 yang artinya konsumen masih tetap optimis pada kondisi ekonomi (IKK>100). Meskipun demikian, optimisme konsumen agak tergerus dibandingkan dengan bulan Desember 2018, yang mana nilai IKK berada di level 127.
Turunnya angka IKK di Januari disebabkan oleh penurunan nilai komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE), dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK).
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) pada Januari tercatat turun 1,6 poin dari bulan sebelumnya menjadi 110,3.
Penyebab turunnya nilai IKE adalah menipisnya keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama (durable goods) dibanding dengan keyakinan konsumen 6 bulan lalu. Hal tersebut tercermin dari Indeks Pembelian Barang Tahan Lama periode Januari yang turun 4,6 poin dari bulan sebelumnya.
Turunnya keyakinan untuk membeli barang tahan lama sejalan dengan Indeks Penghasilan Saat ini yang turun 2,2 poin. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen merasa penghasilan pada periode Januari tidak lebih baik dibanding 6 bulan lalu.
Namun kabar baiknya, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja periode Januari meningkat 2,1 poin meskipun nilainya hanya 96,8 yang mencerminkan pesimisme konsumen akan terciptanya lapangan kerja yang lebih baik
Di sisi lain, IEK juga turun 1,5 poin dibanding bulan sebelumnya. Sebagai informasi, IEK mencerminkan optimisme konsumen akan kondisi perekonomian 6 bulan ke depan.
Pada Januari 2019, konsumen memperkirakan kenaikan penghasilan pada 6 bulan yang akan datang akan lebih kecil dari bulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Penghasilan yang turun 5,6 poin secara month-to-month (mtm).
Begitu pula dengan Ekspektasi Ketersediaan Lapangan kerja yang lagi-lagi turun 0,5 poin.
Namun setidaknya nilai Ekspektasi Kegiatan Usaha bisa mencatatkan kenaikan sebesar 1,6 poin. Artinya kegiatan usaha pada 6 bulan yang akan datang dinilai akan semakin membaik.
Sejalan dengan penurunan persepsi terhadap penghasilan pada Januari 2019, proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi juga itu turun dari 67,2% menjadi 66,8%.
Selain itu, menurut analisis BI, turunnya tingkat konsumsi pada bulan Januari juga diakibatkan oleh berakhirnya masa liburan natal dan tahun baru. Memang, pada natal dan tahun baru tingkat konsumsi konsumen akan cenderung meningkat.
Porsi penghasilan yang digunakan untuk tabungan di Januari juga turun 0,2% secara bulanan, lagi-lagi sejalan dengan turunnya optimisme konsumen akan penghasilan yang membaik.
Di sisi lain, rasio pembayaran cicilan di Januari meningkat ari 12,3% menjadi 13,0%. Hal ini menjadi wajar karena pembayaran pokok dan bunga cicilan tidak terpengaruh oleh optimisme konsumen. Saat penghasilan turun, sayangnya cicilan tidak mengikuti.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/taa) Next Article Tahun Politik, Optimisme Konsumen Turun Lagi
Dalam rilisnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2019 berada di level 123,5 yang artinya konsumen masih tetap optimis pada kondisi ekonomi (IKK>100). Meskipun demikian, optimisme konsumen agak tergerus dibandingkan dengan bulan Desember 2018, yang mana nilai IKK berada di level 127.
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) pada Januari tercatat turun 1,6 poin dari bulan sebelumnya menjadi 110,3.
Penyebab turunnya nilai IKE adalah menipisnya keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama (durable goods) dibanding dengan keyakinan konsumen 6 bulan lalu. Hal tersebut tercermin dari Indeks Pembelian Barang Tahan Lama periode Januari yang turun 4,6 poin dari bulan sebelumnya.
Turunnya keyakinan untuk membeli barang tahan lama sejalan dengan Indeks Penghasilan Saat ini yang turun 2,2 poin. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen merasa penghasilan pada periode Januari tidak lebih baik dibanding 6 bulan lalu.
Namun kabar baiknya, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja periode Januari meningkat 2,1 poin meskipun nilainya hanya 96,8 yang mencerminkan pesimisme konsumen akan terciptanya lapangan kerja yang lebih baik
Di sisi lain, IEK juga turun 1,5 poin dibanding bulan sebelumnya. Sebagai informasi, IEK mencerminkan optimisme konsumen akan kondisi perekonomian 6 bulan ke depan.
Pada Januari 2019, konsumen memperkirakan kenaikan penghasilan pada 6 bulan yang akan datang akan lebih kecil dari bulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Penghasilan yang turun 5,6 poin secara month-to-month (mtm).
Begitu pula dengan Ekspektasi Ketersediaan Lapangan kerja yang lagi-lagi turun 0,5 poin.
Namun setidaknya nilai Ekspektasi Kegiatan Usaha bisa mencatatkan kenaikan sebesar 1,6 poin. Artinya kegiatan usaha pada 6 bulan yang akan datang dinilai akan semakin membaik.
Sejalan dengan penurunan persepsi terhadap penghasilan pada Januari 2019, proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi juga itu turun dari 67,2% menjadi 66,8%.
Selain itu, menurut analisis BI, turunnya tingkat konsumsi pada bulan Januari juga diakibatkan oleh berakhirnya masa liburan natal dan tahun baru. Memang, pada natal dan tahun baru tingkat konsumsi konsumen akan cenderung meningkat.
Porsi penghasilan yang digunakan untuk tabungan di Januari juga turun 0,2% secara bulanan, lagi-lagi sejalan dengan turunnya optimisme konsumen akan penghasilan yang membaik.
Di sisi lain, rasio pembayaran cicilan di Januari meningkat ari 12,3% menjadi 13,0%. Hal ini menjadi wajar karena pembayaran pokok dan bunga cicilan tidak terpengaruh oleh optimisme konsumen. Saat penghasilan turun, sayangnya cicilan tidak mengikuti.
(taa/taa) Next Article Tahun Politik, Optimisme Konsumen Turun Lagi
Most Popular