Tahun Politik, Optimisme Konsumen Turun Lagi

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
06 March 2019 18:20
Dalam laporannya, BI menuliskan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Februari 2019 turun 0,4 poin menjadi 125,1
Foto: setkab.go.id
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) kembali merilis data hasil Survei Konsumen periode Februari 2019. Dalam laporannya, BI menuliskan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Februari 2019 turun 0,4 poin menjadi 125,1 dibanding bulan Januari yang mencapai 125,5.

Meskipun angka yang berada di atas 100 mencerminkan konsumen yang masih optimis, namun kadarnya telah berkurang dibanding bulan sebelumnya.

Sebagai informasi, IKK merupakan cerminan persepsi konsumen atas kondisi ekonomi saat ini dan keyakinan atas kondisi ekonomi pada 6 bulan yang akan datang. Bila nilainya lebih dari 100, maka konsumen masih tetap optimis akan kondisi ekonomi ke depannya. Begitu pula sebaliknya. Bila nilainya kurang dari 100, artinya konsumen merasa pesimis akan kondisi perekonomian.

Duh, Optimisme Konsumen Turun Lagi. Tapi Konsumsi TerjagaSumber: Bank Indonesia


Turunnya angka IKK di Januari disebabkan oleh penurunan nilai komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE), dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK).

Kali ini IKE dan IEK juga turun dari bulan Januari. Artinya baik kondisi saat ini maupun gambaran ekonomi 6 bulan ke depan sama sama mencerminkan optimisme yang berkurang.

Di bulan Februari, indeks penghasilan saat ini juga turun menjadi 120,1 yang mengindikasikan adanya penurunan pendapatan dibanding bulan sebelumnya. Senada dengan hal tersebut, indeks ketersediaan lapangan kerja juga berkurang menjadi 95,6. Artinya mencari pekerjaan di bulan Februari terasa lebih sulit ketimbang pada bulan Januari.

Tampaknya konsumen masih terus merasa ketersediaan lapangan kerja merupakan hal yang sulit untuk diperbaiki. Pasalnya nilainya selalu berada di bawah 100 sejak Februari 2018.

Dampaknya pembelian indeks pembelian barang tahan lama juga turun menjadi 112,4. Ini adalah hal yang wajar saat penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja berkurang.

Duh, Optimisme Konsumen Turun Lagi. Tapi Konsumsi TerjagaSumber: Bank Indonesia


Kabar baiknya, indeks ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja 6 bulan ke depan meningkat, masing-masing menjadi sebesar 0,5 dan 0,2 poin. Konsumen makin optimis akan peningkatan penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan yang akan datang.

Menariknya, porsi konsumsi terhadap pendapatan meningkat cukup tajam, dari 66,8% menjadi 68,3%. Padahal indeks penghasilan bulan ini turun. Hal ini diprediksi berkaitan dengan terjadinya deflasi sebesar 0,08% di bulan Februari. Alhasil, meskipun pendapatan turun, tingkat konsumsi masyarakat bisa tetap terjaga.

Namun dampak negatifnya, porsi pendapatan terhadap pembayaran cicilan dan tabungan menjadi terpangkas. Konsumen hanya mengalokasikan 19,1% penghasilannya untuk tabungan, turun dari 20,2% pada bulan sebelumnya. Sedangkan porsi pembayaran cicilan hanya tinggal 12,5%. Hal ini mengindikasikan kebutuhan konsumsi masih menjadi prioritas utama ketimbang pembayaran cicilan atau tabungan.

Duh, Optimisme Konsumen Turun Lagi. Tapi Konsumsi TerjagaSumber: Bank Indonesia


TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/dru) Next Article Cari Kerja Susah, Keyakinan Konsumen RI Terendah Sejak 2003!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular