
Mau Tarik Utang Rp 389 T di 2019, Ini Strategi Pemerintah RI
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
28 January 2019 10:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah siap melakukan strategi frontloading dalam prosesĀ 'pencarian utang' di 2019 ini. Sebanyak 50-60% penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) akan dilakukan di Semester I-2019.
Rencana pembiayaan ini dikutip dari Data yang dipublikasikan Investor Relation Unit (IRU) Bank Indonesia (BI), Senin (28/1/2019).
Penerbitan SBN (neto) di 2019 direncanakan sebesar Rp 388,96 triliun.
Adapun komposisinya terdiri dari 83-86% penerbitan SBN dari dalam negeri. Dari komposisi penerbitan tersebut 74-76% dilakukan melalui lelang dan 10% dilakukan melalui non lelang alias 'private placement'.
"Target penerbitan di semester I-2019 sebesar 50%-60% dari target penerbitan gross SBN. Terutama pembiayaan dalam rupiah di semester I-2019 akan mencapai 52% dari total penerbitan rupiah SBN gross," tulis laporan tersebut.
Pemerintah juga berencana menerbitkan empat denominasi SBN dalam bentuk non rupiah. Keempat SBN tersebut berdenominasi dolar, sukuk dolar, euro dan yen Jepang.
Pembiayaan ini dilakukan untuk menutup defisit APBN 2019 yang diproyeksikan mencapai Rp 296 triliun.
Adapun total penerbitan SBN (net) mencapai Rp 407,2 triliun dan SBN (gross) Rp 822,2 triliun. Penerbitan bond denominasi rupiah mencapai 80-83% dan penerbitan bond dalam denominasi non rupiah mencapai 17-20% dari total.
(wed) Next Article Pemerintah Terbitkan Surat Utang hingga Rp 900 T Semester II
Rencana pembiayaan ini dikutip dari Data yang dipublikasikan Investor Relation Unit (IRU) Bank Indonesia (BI), Senin (28/1/2019).
Penerbitan SBN (neto) di 2019 direncanakan sebesar Rp 388,96 triliun.
![]() |
"Target penerbitan di semester I-2019 sebesar 50%-60% dari target penerbitan gross SBN. Terutama pembiayaan dalam rupiah di semester I-2019 akan mencapai 52% dari total penerbitan rupiah SBN gross," tulis laporan tersebut.
Pemerintah juga berencana menerbitkan empat denominasi SBN dalam bentuk non rupiah. Keempat SBN tersebut berdenominasi dolar, sukuk dolar, euro dan yen Jepang.
Pembiayaan ini dilakukan untuk menutup defisit APBN 2019 yang diproyeksikan mencapai Rp 296 triliun.
![]() |
Adapun total penerbitan SBN (net) mencapai Rp 407,2 triliun dan SBN (gross) Rp 822,2 triliun. Penerbitan bond denominasi rupiah mencapai 80-83% dan penerbitan bond dalam denominasi non rupiah mencapai 17-20% dari total.
(wed) Next Article Pemerintah Terbitkan Surat Utang hingga Rp 900 T Semester II
Most Popular