
Apa Makna WEF 2019 Bagi Indonesia?
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
23 January 2019 10:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Perwakilan Pemerintah Indonesia turut menghadiri rangkaian World Economic Forum (WEF) 2019 di Davos, Swiss, Selasa (22/1/2019) hingga Jumat (25/1/2019). Salah satu di antaranya adalah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (23/1/2019), Airlangga mengungkapkan, dalam setiap gelaran WEF, para peserta bisa melihat sejumlah indikasi perkembangan ekonomi dan teknologi terkini secara global, khususnya di negara-negara maju. Hal itu juga terkait dengan upaya memacu sektor industri.
"Bagi Indonesia, tentunya WEF merupakan kegiatan penting karena bisa menjadi sarana dan wahana bertukar pikiran sekaligus menyesuaikan kembali strategi globalisasi ekonomi ke depan. Tidak hanya bisa dimanfaatkan pemerintah, korporasi yang hadir pun dapat mengambil peluang guna menetapkan kebijakan atau langkah strategis mereka ke depan," ujar Airlangga.
WEF 2019 mengambil tema Globalisasi Revolusi Industri 4.0. Momen ini, menurut dia, merupakan kesempatan bagi pemangku kepentingan di Tanah Air untuk mengetahui berbagai perkembangan mengenai implementasi industri 4.0.
"Revolusi industri 4.0 adalah satu-satunya revolusi industri yang terantisipasi. Pada tahun ini, kita akan meluncurkan INDI [Indonesia Industry 4.0 Readiness Index] sebagai tahapan implementasinya. Untuk itu, kami meminta pelaku industri untuk melakukan self-assessment dalam kesiapan memasuki industri 4.0," ujar Airlangga.
Di sela perhelatan WEF 2019, Airlangga dijadwalkan bertemu dengan beberapa menteri dan pelaku industri, antara lain Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi, Mohammed al-Tuwaijri serta Menteri Perindustrian dan Perdagangan Qatar, Ali bin Ahmed al-Kuwari.
Adapun pertemuan dengan pelaku industri global, antara lain dengan perwakilan dari Apple, Coca-Cola, Abbott, Novartis, dan AT&T.
(miq/miq) Next Article Menperin: Mobil Impor 3.000 cc Tak Penting Bagi Indonesia
Dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (23/1/2019), Airlangga mengungkapkan, dalam setiap gelaran WEF, para peserta bisa melihat sejumlah indikasi perkembangan ekonomi dan teknologi terkini secara global, khususnya di negara-negara maju. Hal itu juga terkait dengan upaya memacu sektor industri.
![]() |
"Bagi Indonesia, tentunya WEF merupakan kegiatan penting karena bisa menjadi sarana dan wahana bertukar pikiran sekaligus menyesuaikan kembali strategi globalisasi ekonomi ke depan. Tidak hanya bisa dimanfaatkan pemerintah, korporasi yang hadir pun dapat mengambil peluang guna menetapkan kebijakan atau langkah strategis mereka ke depan," ujar Airlangga.
WEF 2019 mengambil tema Globalisasi Revolusi Industri 4.0. Momen ini, menurut dia, merupakan kesempatan bagi pemangku kepentingan di Tanah Air untuk mengetahui berbagai perkembangan mengenai implementasi industri 4.0.
"Revolusi industri 4.0 adalah satu-satunya revolusi industri yang terantisipasi. Pada tahun ini, kita akan meluncurkan INDI [Indonesia Industry 4.0 Readiness Index] sebagai tahapan implementasinya. Untuk itu, kami meminta pelaku industri untuk melakukan self-assessment dalam kesiapan memasuki industri 4.0," ujar Airlangga.
Adapun pertemuan dengan pelaku industri global, antara lain dengan perwakilan dari Apple, Coca-Cola, Abbott, Novartis, dan AT&T.
(miq/miq) Next Article Menperin: Mobil Impor 3.000 cc Tak Penting Bagi Indonesia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular