
Tol Trans Jawa Selatan Terhubung ke Bandara New Yogyakarta
Muhammad Choirul Anwarul, CNBC Indonesia
22 January 2019 16:27

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Tol Trans Jawa sisi Selatan dimulai tahun 2019 ini. Nantinya, tol tersebut bakal terkoneksi dengan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Nanti dari Tasikmalaya ke Cilacap terus masuk Kulonprogo. Dari airport itu masuk ke Yogyakarta-Solo," ungkap Basuki di sela ajang Indonesia Development & Business Summit New Construction Opportunity 2019 Beyond Infrastructures di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Meski demikian, dia tidak merinci kapan konektivitas itu bakal terealisasi. Target pembangunan secara menyeluruh juga belum dibeberkan Basuki.
Hanya saja, dia menegaskan, saat ini Kementerian PUPR tengah fokus pada pembangunan ruas Tol Cileunyi-Garut-Tasikmayala (Cigatas) sepanjang sekitar 80 km. Proyek itu memasuki tahap lelang tender sembari pemetaan penentuan lokasi (Penlok).
[Gambas:Video CNBC]
"Mudah-mudahan Juni atau Juli sudah ada pemenangnya. Sekarang prioritas Cigatas dulu," urainya.
Pembangunan Tol Trans Jawa sisi selatan ini tidak lepas dari upaya pemerataan pertumbuhan ekonomi di daerah. Sejalan dengan itu, Basuki menilai perlu adanya peningkatan kapasitas infrastruktur jalan tol.
"Saya ingin meningkatkan kapasitas dan pemerataan pembangunan. Tol Purbaleunyi [Purwakarta-Cileunyi] itu tidak sampai 5 tahun sudah macet. Jadi kita mau bikin Trans Jawa Selatan. Tol Trans Jawa yang sekarang antara Surabaya-Solo, antara Ngawi dan Nganjuk sudah masuk proposal-proposal kawasan industri di sekitarnya," tandasnya.
Sementara itu, Bandara NYIA sendiri akan dibangun di atas lahan seluas 587 hektar. Bandara ini digadang-gadang bakal menjadi satu di antara bandara terbesar dan termegah di Indonesia.
Data PT Angkasa Pura I, NYIA pada tahap pertama pembangunannya (2020-2030) akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi dengan kapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun.
Adapun panjang runway akan memiliki panjang 3.200 meter dan lebar 45 meter. Nantinya, pada pengembangan tahap II (2031-2041) terminal akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi hingga mampu menampung 20 juta penumpang per tahun.
Runway pun akan diperanjang hingga 3.600 meter dan lebar 45 meter dengan apron yang bisa diparkiri 45 peswat. Bandara juga akan dijadikan kawasan logistik, kawasan industri, serta kawasan wisata dalam satu kawasan ekonomi terpadu. Konektivitas antar kota dihubungan dengan jalan nasional dan juga jalur kereta api.
(gus) Next Article Megah dan Besar, Bandara New Yogyakarta Beroperasi April Ini
"Nanti dari Tasikmalaya ke Cilacap terus masuk Kulonprogo. Dari airport itu masuk ke Yogyakarta-Solo," ungkap Basuki di sela ajang Indonesia Development & Business Summit New Construction Opportunity 2019 Beyond Infrastructures di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Hanya saja, dia menegaskan, saat ini Kementerian PUPR tengah fokus pada pembangunan ruas Tol Cileunyi-Garut-Tasikmayala (Cigatas) sepanjang sekitar 80 km. Proyek itu memasuki tahap lelang tender sembari pemetaan penentuan lokasi (Penlok).
[Gambas:Video CNBC]
"Mudah-mudahan Juni atau Juli sudah ada pemenangnya. Sekarang prioritas Cigatas dulu," urainya.
Pembangunan Tol Trans Jawa sisi selatan ini tidak lepas dari upaya pemerataan pertumbuhan ekonomi di daerah. Sejalan dengan itu, Basuki menilai perlu adanya peningkatan kapasitas infrastruktur jalan tol.
"Saya ingin meningkatkan kapasitas dan pemerataan pembangunan. Tol Purbaleunyi [Purwakarta-Cileunyi] itu tidak sampai 5 tahun sudah macet. Jadi kita mau bikin Trans Jawa Selatan. Tol Trans Jawa yang sekarang antara Surabaya-Solo, antara Ngawi dan Nganjuk sudah masuk proposal-proposal kawasan industri di sekitarnya," tandasnya.
Sementara itu, Bandara NYIA sendiri akan dibangun di atas lahan seluas 587 hektar. Bandara ini digadang-gadang bakal menjadi satu di antara bandara terbesar dan termegah di Indonesia.
Data PT Angkasa Pura I, NYIA pada tahap pertama pembangunannya (2020-2030) akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi dengan kapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun.
Adapun panjang runway akan memiliki panjang 3.200 meter dan lebar 45 meter. Nantinya, pada pengembangan tahap II (2031-2041) terminal akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi hingga mampu menampung 20 juta penumpang per tahun.
Runway pun akan diperanjang hingga 3.600 meter dan lebar 45 meter dengan apron yang bisa diparkiri 45 peswat. Bandara juga akan dijadikan kawasan logistik, kawasan industri, serta kawasan wisata dalam satu kawasan ekonomi terpadu. Konektivitas antar kota dihubungan dengan jalan nasional dan juga jalur kereta api.
(gus) Next Article Megah dan Besar, Bandara New Yogyakarta Beroperasi April Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular