
Tiket Pesawat Makin Mahal, Apa Komentar Menko Luhut?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 January 2019 16:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Indonesia National Air Carrier Association (INACA) berjanji akan menurunkan harga tiket pesawat, setelah sempat melonjak cukup drastis.
Meski demikian, tak sedikit yang menganggap bahwa harga tiket pesawat masih cukup mahal. Penurunan harga tiket memang terjadi, tapi hanya untuk beberapa rute.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa penyesuaian harga tiket pesawat membutuhkan waktu, karena menimbang berbagai faktor.
"Adjustmen itu kan biasa. Cari equilibrium itu kan butuh waktu. Enggak usah dibuat yang aneh-aneh," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (21/1/2019).
INACA memang telah berkomitmen untuk menurunkan harga tiket pesawat. Namun, asosiasi pun meminta kepada PT Pertamina (Persero) agar menurunkan harga avtur.
Hal tersebut agar harga bahan bakar avtur lebih kompetitif demi meningkatkan efisiensi industri penerbangan nasional. Pasalnya, biaya avtur memakan porsi hingga 30% dari total biaya operasional.
Lantas, apa kata Luhut terkait hal tersebut?
"Memang lagi itu saya bilang tadi lagi dicari equilibriumnya, penyesuaiannya. Kita juga harus lebih efisien," kata Luhut.
"Jadi biarlah market mechanism, tapi pemerintah punya flow pricenya. Juga ada harga atas juga, jadi ya saya pikir Menteri Perhubungan sudah atur dengan bagus," jelasnya.
(dru) Next Article Potret Luhut yang Gugat Haris Azhar Rp 100 M di Polda Metro
Meski demikian, tak sedikit yang menganggap bahwa harga tiket pesawat masih cukup mahal. Penurunan harga tiket memang terjadi, tapi hanya untuk beberapa rute.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa penyesuaian harga tiket pesawat membutuhkan waktu, karena menimbang berbagai faktor.
INACA memang telah berkomitmen untuk menurunkan harga tiket pesawat. Namun, asosiasi pun meminta kepada PT Pertamina (Persero) agar menurunkan harga avtur.
Hal tersebut agar harga bahan bakar avtur lebih kompetitif demi meningkatkan efisiensi industri penerbangan nasional. Pasalnya, biaya avtur memakan porsi hingga 30% dari total biaya operasional.
Lantas, apa kata Luhut terkait hal tersebut?
"Memang lagi itu saya bilang tadi lagi dicari equilibriumnya, penyesuaiannya. Kita juga harus lebih efisien," kata Luhut.
"Jadi biarlah market mechanism, tapi pemerintah punya flow pricenya. Juga ada harga atas juga, jadi ya saya pikir Menteri Perhubungan sudah atur dengan bagus," jelasnya.
(dru) Next Article Potret Luhut yang Gugat Haris Azhar Rp 100 M di Polda Metro
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular