Ini Progres 4 Proyek Migas Skala Besar di PSN

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
17 January 2019 09:34
Ini Progres Empat Proyek Strategis Nasional di Sektor Migas
Foto: kotkoa / Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus mengejar pengerjaan empat proyek hulu migas skala besar yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Keempatnya yaitu proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), Lapangan Abadi Blok Masela, Jambaran-Tiung Biru, dan Train-3 Kilang Tangguh.

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), proyek IDD dan Lapangan Abadi ditargetkan segera memperoleh persetujuan rencana pengembangan atau plan of development (POD), sedangkan dua proyek lain yakni Jambaran-Tiung Biru dan Train-3 Kilang Tangguh sudah masuk tahap konstruksi.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pengerjaan proyek IDD tengah menunggu persetujuan revisi POD I dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Kini, POD-nya sudah masuk tahap finalisasi dan diperkirakan proyek yang digarap oleh Chevron Indonesia ini mulai berproduksi (on stream) pada kuartal pertama 2024.

Estimasi produksi proyek ini sebesar 1.120 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) untuk gas dan 40.000 barel per hari (bph) untuk minyak. Biaya pengembangan diperkirakan sebesar US$ 5 miliar, dan ditargetkan masuk tahap desain rinci atau front end engineering design (FEED) dan contract awarding atau penunjukkan pemegang pada tahun ini.

Selanjutnya, untuk proyek Lapangan Abadi Blok Masela, saat ini pengerjaan juga telah sampai di tahap menunggu persetujuan POD dari Menteri ESDM.

Sejumlah target pengerjaan tahun ini untuk proyek yang dikerjakan Inpex Corporation ini telah dipasang, yakni memperoleh POD, melakukan konsultasi publik terkait analisis dampak lingkungan (Amdal), memasukkan kerangka acuan Amdal ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta memulai survey baseline.


Proyek Masela ini direncanakan mulai on stream pada kuartal II-2027 dengan estimasi produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) 9,5 juta ton per tahun dan gas 150 mmscfd. Biaya pengembangan proyek Lapangan Abadi diperkirakan sebesar US$ 16 miliar.

"Dengan melihat progresnya, POD proyek IDD diprediksi akan rampung lebih dulu dibandingkan proyek Lapangan Abadi Blok Masela," ujar Dwi kepada media dalam paparan kinerja SKK Migas, di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Proyek ketiga yakni Train-3 Kilang Tangguh, dijadwalkan beroperasi pada 2020. Proyek yang dikerjakan oleh BP Berau Ltd ini dijadwalkan merampungkan instalasi pipa dan memulai pre-comissioning, serta menyelesaikan WDA drilling di tahun ini.

Proyek Train-3 Kilang Tangguh ini memiliki biaya pengembangan sebesar US$ 8 miliar, dan diperkirakan mampu menghasilkan gas sebesar 700 mmscfd.

Terakhir yakni proyek Jambaran-Tiung Biru yang digarap PT Pertamina EP Cepu. Pada tahun ini, proyek tersebut diharapkan masuk tahap pengerjaan pembangunan fasilitas pemrosesan gas (gas processing facility/GPF) yakni detail engineering design (DED), konstruksi, instalasi peralatan, serta pengeboran sumur JAM-3, JAM-4, dan JAM-5.

Proyek Jambaran-Tiung Biru diperkirakan akan menghasilkan gas sebesar 190 mmscfd. Biaya pengembangan proyek ini diestimasikan US$ 1,55 miliar.
(tas) Next Article ESDM Tunjuk Sukandar Jadi Plt Kepala SKK Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular