
Buwas Targetkan Serap Beras Dalam Negeri 1,8 Juta Ton
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
10 January 2019 12:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Panen raya beras akan segera terjadi sekitar Februari-Maret nanti. Perum Bulog menargetkan akan menyerap hasil panen tersebut hingga 1,8 juta ton.
"Juli ini kita panen raya. Targetnya serap 1,8 juta ton. Saya berhitung kita akan susut 600 ribu ton. Berarti masih ada 1,6 juta ton," ungkap Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, yang akrab disapa Buwas kepada wartawan di Gudang Bulog Divre DKI Jakarta - Banten, Kamis (10/1/2019).
Buwas mengatakan, penyerapan akan dimulai Februari nanti. Peta daerah yang akan panen sudah dikantongi Kementerian Pertanian, hasil diskusi dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Namun demikian, Buwas menyatakan, Bulog tidak akan menyerap 100% hasil panen. Pihaknya juga akan melihat kepentingan petani.
"Tapi bukan berarti 100% kita serap. Karena kan kita lihat kepentingan petani juga. Kalau mereka lebih untung jual ke pasar bebas dengan harga tinggi, ya biar saja. Yang tidak laku itu Bulog," jelasnya.
Selain itu, cuaca hujan yang tengah terjadi sudah diantisipasi dengan adanya alat pengering. "Kita bisa lakukan pengeringan yang standar dan harga jadi tinggi," ucapnya.
Penyerapan dalam negeri ini dilakukan karena dianggap lebih mudah. Beras impor lebih sulit karena memiliki spesifikasi sendiri karena belum sepenuhnya memenuhi selera masyarakat Indonesia.
"Tapi itu masih nanti kita pertimbangkan karena akan berpengaruh pada cost. Tapi yang sudah sesuai harganya yang pera itu mungkin bisa untuk daerah Sumatera, Padang, mereka kan suka beras jenis pera," katanya.
(wed/wed) Next Article Buwas Buka-bukaan Stok Beras Bulog Mayoritas Produk Impor
"Juli ini kita panen raya. Targetnya serap 1,8 juta ton. Saya berhitung kita akan susut 600 ribu ton. Berarti masih ada 1,6 juta ton," ungkap Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, yang akrab disapa Buwas kepada wartawan di Gudang Bulog Divre DKI Jakarta - Banten, Kamis (10/1/2019).
Buwas mengatakan, penyerapan akan dimulai Februari nanti. Peta daerah yang akan panen sudah dikantongi Kementerian Pertanian, hasil diskusi dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Namun demikian, Buwas menyatakan, Bulog tidak akan menyerap 100% hasil panen. Pihaknya juga akan melihat kepentingan petani.
Selain itu, cuaca hujan yang tengah terjadi sudah diantisipasi dengan adanya alat pengering. "Kita bisa lakukan pengeringan yang standar dan harga jadi tinggi," ucapnya.
Penyerapan dalam negeri ini dilakukan karena dianggap lebih mudah. Beras impor lebih sulit karena memiliki spesifikasi sendiri karena belum sepenuhnya memenuhi selera masyarakat Indonesia.
"Tapi itu masih nanti kita pertimbangkan karena akan berpengaruh pada cost. Tapi yang sudah sesuai harganya yang pera itu mungkin bisa untuk daerah Sumatera, Padang, mereka kan suka beras jenis pera," katanya.
(wed/wed) Next Article Buwas Buka-bukaan Stok Beras Bulog Mayoritas Produk Impor
Most Popular