Nego Dagang Lanjutan AS-China Sementara Berakhir, Hasilnya?

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
09 January 2019 14:57
Pejabat Amerika Serikat (AS) dan China telah melangsungkan perundingan dagang hari ketiga, Rabu (9/1/2019).
Foto: Bendera AS dan China ditempatkan untuk pertemuan di Departemen Pertanian di Beijing, China. REUTERS/Jason Lee/File Photo
Beijing, CNBC IndonesiaPejabat Amerika Serikat (AS) dan China telah melangsungkan perundingan dagang hari ketiga, Rabu (9/1/2019). Pejabat AS yang dikonfirmasi mengklaim pembicaraan berjalan dengan baik.

Dilansir AFP, pejabat AS telah berada di Beijing sejak Senin (7/1/2019). Mereka melakukan perundingan dagang pertama sejak Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyepati gencatan senjata pada 1 Desember 2018.

Bursa saham Asia naik pada perdagangan Rabu (9/1/2019) lantaran optimisme perang dagang akan usai. AS-China diyakini akan menuntaskan kesepakatan menjelang tenggat waktu Maret mendatang sekaligus mencegah kenaikan tarif impor lebih lanjut.

Nego Dagang Lanjutan AS-China Sementara Berakhir, Hasilnya? Foto: Twit Presiden AS Donald Trump mengenai perundingan dagang AS-China (Foto: Twitter)


Anggota delegasi AS yang juga Wakil Menteri Urusan Perdagangan dan Pertanian Luar Negeri Ted McKinney mengatakan bahwa tim akan kembali ke AS pada Rabu (9/1/2019) malam. "Saya pikir baik-baik saja," ujar McKinney ketika meninggalkan sebuah hotel di Beijing dengan barang bawaannya. Ia menyebut pembicaraan, "sedang ditutup sekarang"

Ucapan McKinney sejalan dengan kicauan Trump di jejaring soal Twitter, Selasa (8/1/2019). Trump mengatakan bahwa pembicaraan di China berjalan dengan sangat baik.

Washington telah mendesak Beijing untuk mengakhiri pencurian teknologi AS serta subsidi untuk perusahaan-perusahaan China. Pemerintahan Trump juga ingin China membeli lebih banyak barang AS untuk mempersempit defisit kedua negara.

Dalam wawancara dengan CNBC, Senin (7/1/2019), Menteri Perdagangan AS Wilbur Ros mengisyaratkan ada "peluang yang sangat baik" untuk mencapai kesepakatan dengan China. Menurut dia, ekonomi China lebih rentan terhadap dampak perang dagang ketimbang AS. Sebab, Beijing mengekspor lebih banyak barang ke AS.

(miq/roy) Next Article Tenggat Negosiasi AS-China Menipis, Trump Justru Optimistis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular