Pembangunan Infrastruktur

Bank Dunia: Jangan Pakai Laporan yang Sudah Tak Berlaku

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
01 January 2019 14:50
Dalam pernyataaan yang disampaikan di laman resmi Bank Dunia disebutkan, laporan Bank Dunia yang banyak dipakai dalam diskusi tersebut sudah habis masa berlaku.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia memberikan klarifikasi terkait pembahasan perencanaan dan pendanaan infrastruktur yang ramai jadi pembahasan di berbagai media dan media sosial.

Dalam pernyataaan yang disampaikan di laman resmi Bank Dunia disebutkan, laporan Bank Dunia yang banyak dipakai dalam diskusi tersebut sudah habis masa berlakunya.

"Kami ingin memberikan klarifikasi bahwa laporan ini, bahwa selesai ditulis pada tahun 2014 sebelum Presiden Jokowi dilantik. Laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai keadaan perencanaan dan pembiayaan infrastruktur pada saat itu dan dimaksudkan untuk pengunaan secara internal di Bank Dunia," tulis pernyataan Bank Dunia yang diunggah, Selasa (1/1/2019)

Bank Dunia juga mengakui ada kesalahan administrasi saat diunggah pada salah satu situs kami pada Juni 2018. Dengan demikian, laporan ini sudah tidak terpakai karena tidak mencakup reformasi yang substansial  yang telah dikerjakan sejak laporan ini selesai ditulis hampir lima tahun yang lalu - termasuk beberapa regulasi baru yang penting.

Pernyataan ini disampaikan Bank Dunia merespons sejumlah polemik yang berkembang di media dan media sosial dengan menggunakan data tersebut. Untuk meredam polemik yang berkepanjangan Bank Dunia merasa perlu membuat pernyataan.

Menurut Bank Dunia, cukup banyak analisis terkini dalam topik ini yang mencerminkan perkembangan yang substansial yang telah dilakukan pada beberapa tahun terakhir dalam pembangunan infrastuktur dan identifikasi berbagai peluang untuk perbaikan yang terus menerus. Analisis ini termasuk dalam kerjasama antara berbagai kementerian dan instansi kunci Indonesia dan Bank Dunia.

Pembangunan infrastruktur merupakan unsur sangat penting untuk kemajuan Indonesia. Dengan demikian, hal ini layak menjadi pusat dari dialog kebijakan publik di negara ini.

"Juga menjadi hal yang penting bahwa pembicaraan dan diskusi ini berdasarkan pada analisis dan bukti yang terkini," tutup pernyataan tersebut.
(hps) Next Article Bangun Infrastruktur di RI Lebih Mahal dari India & Turki

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular