437 Orang Meninggal Dunia Akibat Tsunami Selat Sunda

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
31 December 2018 16:55
Tak hanya korban jiwa, tsunami Selat Sunda pun ikut menghancurkan sejumlah bangunan.
Foto: Puing-puing dan properti yang rusak terlihat setelah tsunami, di Sumur, provinsi Banten, Indonesia, 26 Desember 2018. REUTERS / Jorge Silva
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) mencatat jumlah korban jiwa yang terkena dampak terjangan tsunami Selat Sunda, khususnya di Banten dan Lampung terus bertambah.

Berdasarkan data BNPB pada pukul 13:00 WIB, Senin (31/12/2018), sebanyak 437 orang meninggal dunia, 14.059 orang mengalami luka-luka, 16 orang hilang, dan 33.721 orang mengungsi akibat bencana alam tersebut.

"Ini data sementara," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers.

Tak hanya korban jiwa, tsunami Selat Sunda pun ikut menghancurkan sejumlah bangunan. BNPB mencatat, 2.752 rumah rusak, 92 penginapan rusak, 510 perahu dan kapal rusak, 147 kendaraan rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak.

"Kemungkinan masih akan bertambah lagi baik dari sisi jumlah korban atau kerusakan," jelasnya.
Foto: Foto udara dari daerah yang rusak setelah tsunami menghantam selat Sunda di desa Way Muli di Rajabasa, Lampung Selatan, Indonesia, 25 Desember 2018 dalam foto ini diperoleh Reuters pada 27 Desember 2018. Foto diambil 25 Desember 2018. Atas perkenan Susi Air / Handout via REUTERS

Adapun daerah yang paling terdampak terjadi di kabupaten Pandeglang, di mana 296 orang meninggal dunia. BNPB pun mencatat, korban paling banyak merupakan wisatawan yang diikuti oleh masyarakat lokal.

"Kebanyakan wisawatan dan pengunjung, kemudian masyarakat lokal," ungkap Sutopo.
(Chandra Gian Asmara/hps) Next Article Pasca Tsunami, Angkutan Penyebrangan Selat Sunda Turun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular