Jelang Tahun Politik, Masih ada Peredaran Uang Palsu?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 December 2018 12:52
Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang temuan palsu selama kuartal III-2018 mencapai 37.355 bilyet.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang temuan palsu selama kuartal III-2018 mencapai 37.355 bilyet atau lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya sebanyak 84.132 bilyet.

Hal itu terungkap dalam laporan pelaksanaan tugas dan wewenang BI kuartal III-2018 yang disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dikutip CNBC Indonesia, Jumat (28/12/2018).

"Secara tahunan, jumlah temuan palsu periode berjalan - Januari sampai September - juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 119.894 bilyet," tulis laporan BI.

Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki


Berdasarkan temuan uang palsu selama periode berjalan, sampai dengan kuartal III-2018, rasio uang palsu terhadap uang kertas yang diedarkan sebanyak sembilan bilyet per satu lembar (UYD)

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak tujuh bilyet per satu juta lembar UYD.

Adapun berdasarkan wilayah, pangsa jumlah uang temuan palsu terbesar berada di wilayah Jawa yang mendominasi sebesar 80,8%, dari total pangsa temuan uang palsu nasional.

Temuan uang palsu di wilayah Jawa yang paling tinggi berada di Jabodetabek sebanyak 10.583 bilyet, diikuti dengan wilayah Jawa Timur 9.122 bilyet, Jawa Tengah dan Yogayakarta 6.019 bilyet.

Kemudian, disusul oleh Jawa Barat sebanyak 4.467 bilyet. Sementara itu, wilayah Kawasan Timur Indonesia dan Sumatera masing-masing tercatat sebanyak 3.760 bilyet dan 3.404 bilyet.

(miq/miq) Next Article Uang Palsu Beredar di E-commerce, BI: Penjual-Pembeli Bisa Kena Pidana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular