Soal Tarif, Bos MRT Jakarta Masih Tunggu Pemerintah

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
27 December 2018 14:26
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan perseroan masih menunggu keputusan terkait tiket MRT Jakarta.
Foto: MRT Jakarta fase I dengan rute Bundaran HI-Lebak Bulus dibangun sepanjang 16 km dengan 13 stasiun. MRT direncanakan mulai beroperasi pada Maret 2019. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan perseroan masih menunggu keputusan terkait tiket MRT Jakarta. Menurut dia, proses itu masih berjalan di internal pemerintah. "Masih nunggu keputusan pemerintah untuk tarif tiket," kata Wiliam dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Namun, menurut dia, manajemen MRT Jakarta mengusulkan harga tiket Rp 8.500 per rata-rata 10 kilometer. Dengan demikian, harga tiket berdasarkan jarak perjalanan. "Tiket terendah per station Rp 2.200, Rp 12.800 terjauh untuk 13 station," ujar William.




Detikfinance mengutip situs resmi MRT Jakarta, Selasa (12/6/2018), melaporkan tiket MRT Jakarta akan terdiri dari dua jenis, yaitu tiket per perjalanan (single trip) dan tiket multi perjalanan (multi trip).

Pengisian saldo di kartu single trip dilakukan per perjalanan. Masa berlaku kartu single trip selama tujuh hari, terhitung sejak pembelian pertama. Sedangkan kartu multi trip dapat digunakan seterusnya selama saldo masih mencukupi untuk digunakan dalam setiap perjalanan.

Kedua jenis kartu tersebut dapat diperoleh di Mesin Tiket Otomatis (Ticket Vending Machine/TVM) dan loket penjualan di setiap stasiun MRT Jakarta. Selain TVM, stasiun MRT Jakarta juga akan dilengkapi dengan Mesin Isi Ulang (Top Up Machine/AVM).

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Siap-siap! MRT Jakarta Siap Beroperasi Pertengahan Maret 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular