
Permintaan Menurun, Nestle Pangkas 386 Pekerjaan di Jerman
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
17 December 2018 20:19

Zurich, CNBC Indonesia - Perusahaan raksasa makanan dan minuman asal Swiss, Nestle, mengumumkan langkah strategis pada Senin (17/12/2018). Nestle memutuskan untuk melakukan pemangkasan terhadap 386 pekerjaan.
Langkah Nestle dipicu penurunan permintaan dan pergeseran sejumlah proses produksi ke area lain. Demikian laporan perusahaan yang dikutip dari kantor berita Reuters, Senin (17/12/2018).
Pada Juni 2018, Nestle, yang mempekerjakan lebih dari 330 ribu orang di seluruh dunia mengatakan mereka akan menutup pabrik di Ludwigsburg, dekat Stuttgart. Di sana ada sekitar 100 staf yang bekerja untuk membuat minuman bermerek CARO.
Perincian pemangkasan terhadap 386 pekerjaan, yaitu penutupan laboratorium di Weiding, Bavaria, (85 posisi dipangkas), pemangkasan 106 posisi di pabrik nutrisi bayi di Biessenhofen, Bavaria, dan 95 posisi dipangkas di pabrik Maggi di Luedinghausen, North Rhine-Westphalia.
Pengumuman terjadi setelah Nestle membuat perjanjian dengan serikat pekerja Jerman terkait paket yang ditawarkan kepada karyawan yang kehilangan posisi mereka.
"Ini memberi kami kerangka yang dapat diandalkan untuk mengatur struktur industri kami dalam lingkungan yang sangat dinamis dan cepat berubah," tulis Nestle, perusahaan yang berbasis di Vevey, Swiss.
(miq/miq) Next Article Lagi Pandemi Nestle Investasi Rp 3 T di RI, Luhut Pun Happy
Langkah Nestle dipicu penurunan permintaan dan pergeseran sejumlah proses produksi ke area lain. Demikian laporan perusahaan yang dikutip dari kantor berita Reuters, Senin (17/12/2018).
Perincian pemangkasan terhadap 386 pekerjaan, yaitu penutupan laboratorium di Weiding, Bavaria, (85 posisi dipangkas), pemangkasan 106 posisi di pabrik nutrisi bayi di Biessenhofen, Bavaria, dan 95 posisi dipangkas di pabrik Maggi di Luedinghausen, North Rhine-Westphalia.
![]() |
Pengumuman terjadi setelah Nestle membuat perjanjian dengan serikat pekerja Jerman terkait paket yang ditawarkan kepada karyawan yang kehilangan posisi mereka.
"Ini memberi kami kerangka yang dapat diandalkan untuk mengatur struktur industri kami dalam lingkungan yang sangat dinamis dan cepat berubah," tulis Nestle, perusahaan yang berbasis di Vevey, Swiss.
(miq/miq) Next Article Lagi Pandemi Nestle Investasi Rp 3 T di RI, Luhut Pun Happy
Most Popular