
Di Tengah Perang Dagang, Dunia Nantikan Pidato Xi Jinping
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
17 December 2018 15:14

Beijing, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping diperkirakan akan menggunakan kesempatan membacakan pidatonya di Beijing untuk menyatakan bahwa proses reformasi 40 tahun yang mengubah ekonomi Cina terus berlanjut saat kontrol negara dan konfrontasi dengan Amerika Serikat (AS) menumbuhkan skeptisisme.
Pidato Presiden China pada Selasa (18/12/18) di pertemuan partai di Beijing menandai ulang tahun ke-40 "Reformasi dan Pembukaan" Deng Xiaoping, dan akan memberinya kesempatan untuk memantapkan reputasi yang telah ia coba asah sejak pemilihan Donald Trump sebagai pemimpin AS pada tahun 2016.
Acara ini menawarkan kesempatan untuk mengatasi kritik yang ditujukan pada kebijakan Xi, termasuk program andalannya Belt dan Road Initiative, strategi pengembangan industri, dan proteksionisme, yang telah memanaskan pertempuran dagangnya dengan Trump dan kekhawatiran atas tujuan perluasan pengaruh global Beijing.
Pidato itu akan diperhatikan seluruh pelaku pasar yang menantikan setiap perubahan dalam kebijakan perdagangan menyusul gencatan senjata dua minggu lalu dengan Trump, dilansir dari Bloomberg.
Data ekonomi yang masuk menunjukkan kebutuhan untuk dukungan kebijakan yang lebih lanjut bagi perekonomian. Pertumbuhan produksi industri pada November melambat di bawah perkiraan semua ekonom. Penjualan ritel, yang sebelumnya merupakan pilar ekonomi, mencatat kinerja terlemah sejak Mei 2003.
Gubernur sentral China, People's Bank of China (PBOC), Yi Gang mengindikasikan akomodasi kebijakan hari Kamis. Para ekonom mengharapkan dukungan tersebut di antaranya berupa 200 basis poin pengurangan rasio giro wajib minimum untuk bank-bank besar, menurut survei Bloomberg yang dipublikasikan Jumat.
Konferensi Kerja Ekonomi menetapkan prioritas kebijakan ekonomi untuk tahun yang akan datang, meskipun target rinci biasanya tidak dirilis sampai sesi legislatif tahunan pada bulan Maret. Pada pertemuan Politburo 25 anggota partai yang dipimpin oleh Xi pekan lalu, para pemimpin mengisyaratkan bahwa kampanye yang diumumkan tahun lalu melawan risiko keuangan, polusi, dan kemiskinan akan terus berlanjut.
(prm) Next Article Trump Minta Kabinet Buat Draft Perjanjian Dagang dengan China
Pidato Presiden China pada Selasa (18/12/18) di pertemuan partai di Beijing menandai ulang tahun ke-40 "Reformasi dan Pembukaan" Deng Xiaoping, dan akan memberinya kesempatan untuk memantapkan reputasi yang telah ia coba asah sejak pemilihan Donald Trump sebagai pemimpin AS pada tahun 2016.
Acara ini menawarkan kesempatan untuk mengatasi kritik yang ditujukan pada kebijakan Xi, termasuk program andalannya Belt dan Road Initiative, strategi pengembangan industri, dan proteksionisme, yang telah memanaskan pertempuran dagangnya dengan Trump dan kekhawatiran atas tujuan perluasan pengaruh global Beijing.
![]() |
Data ekonomi yang masuk menunjukkan kebutuhan untuk dukungan kebijakan yang lebih lanjut bagi perekonomian. Pertumbuhan produksi industri pada November melambat di bawah perkiraan semua ekonom. Penjualan ritel, yang sebelumnya merupakan pilar ekonomi, mencatat kinerja terlemah sejak Mei 2003.
Gubernur sentral China, People's Bank of China (PBOC), Yi Gang mengindikasikan akomodasi kebijakan hari Kamis. Para ekonom mengharapkan dukungan tersebut di antaranya berupa 200 basis poin pengurangan rasio giro wajib minimum untuk bank-bank besar, menurut survei Bloomberg yang dipublikasikan Jumat.
Konferensi Kerja Ekonomi menetapkan prioritas kebijakan ekonomi untuk tahun yang akan datang, meskipun target rinci biasanya tidak dirilis sampai sesi legislatif tahunan pada bulan Maret. Pada pertemuan Politburo 25 anggota partai yang dipimpin oleh Xi pekan lalu, para pemimpin mengisyaratkan bahwa kampanye yang diumumkan tahun lalu melawan risiko keuangan, polusi, dan kemiskinan akan terus berlanjut.
(prm) Next Article Trump Minta Kabinet Buat Draft Perjanjian Dagang dengan China
Most Popular