Pakai Teknologi, Sri Mulyani Beri Pinjaman Rp 5 Juta ke UKM

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
12 December 2018 08:37
Sebagian besar UKM membutuhkan pinjaman berkisar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.
Foto: Sri Mulyani
Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki era industri 4.0, pemerintah semakin gencar mendigitalisasi beragam pelayanan. Semua ini, dilakukan pemerintah untuk mewujudkan e-Government.

Mulai dari Kebijakan Satu Data, kemudian Kebijakan Satu Peta Nasional, e-Tilang bagi para pelanggar lalu lintas, hingga yang paling baru, kemarin pemerintah melalui Kementerian Keuangan merilis pinjaman bagi industri ultra mikro atau UMi, yang juga berbasis digital.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, selama ini pemerintah memang menyediakan pinjaman bagi industri UKM (Usaha Kecil Menengah) melalui program KUR (Kredit Usaha Rakyat).

"[Anggaran] KUR yang untuk 2018 adalah Rp 11,9 triliun itu subsidi bunganya, [tahun] 2017; Rp 9 triliun, dan tahun depan Rp 12,1 triliun. Dengan subsidi bunga sebesar itu, maka jumlah KUR bisa lampaui Rp 100 triliun atau 30% dari total popoulasi UKM [Usaha Kecil Menengah]," jelas Sri Mulyani, Selasa (11/12/2018).


Adapun dengan UMi yang baru meluncur ini, pemerintah menargetkan pinjaman dapat menjangkau UKM yang sulit mendapat pendapaan dari bank karena hanya membutuhkan berkisar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

Menkeu mengungkapkan bahwa sebagian besar dari total 59 juta UKM memang hanya membutuhkan pendapaan kecil itu. 

"Kita senang dengan adanya teknologi digital yang memungkinkan penetrasi ke usaha kecil, tanpa overhead cost yang sangat tinggi."

Untuk memperoleh pinjaman UMi, UKM harus mendaftarkan diri dan mengajukan pinjaman secara online.

Selanjutnya, pemerintah akan menyalurkan dana melalui lembaga keuangan non bank, seperti Pegadaian, Permodalan Nasional Madani atau PNM, dan Bahana Ventura. Kemudian, lembaga keuangan non bank tersebut akan membagikan dana kepada pengusaha UMi dalam bentuk uang elektronik.


Hingga saat ini, perusahaan penyedia jasa yang bekerjasama dengan pemerintah di antaranya T-cash, T-money, Gopay, dan Bukalapak.

Menurut Sri Mulyani, adanya Ekosistem Digital Pembiayaan Ultra Mikro ini, bisa membantu pemerintah menyalurkan pinjaman hingga ke industri yang sangat kecil. Selain itu, pemerintah juga bisa memantau proses penyaluran pinjaman dengan lebih akurat.

"Melalui digital, semua punya footprint-nya, jadi bisa di-tracking sampai ke akar-rumputnya. Melalui Gopay, T-cash, T-money, Bukalapak, kita bisa lihat apakah volume kegiatan ekonominya meningkat. Pemerintah bisa melihat," tandasnya.
(ray) Next Article Kado Awal Tahun Sri Mulyani: Sertifikat Halal UKM Gratis!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular