Minyak Naik Lagi, Harga Pertamax Cs Tak Jadi Turun?
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
10 December 2018 14:51
Jakarta, CNBC Indonesia- Sempat anjlok hingga 20% sepanjang bulan November lalu, harga minyak dunia kini mulai merangkak naik lagi.
Sewaktu November, harga minyak sempat turun hingga sentuh kisaran level US$ 50 per barel untuk jenis Brent. Saat itu wacana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi atau Pertamax cs pun diumumkan langsung oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Djoko Siswanto.
Djoko mengatakan, sudah memanggil para badan usaha yang terdiri dari Pertamina, AKR, Vivo, Total, Shell, dan Garuda Mas Energi. "Ada yang (mau turunkan) minggu depan, ada yang paling lambat Januari 2019. Lebih jelasnya tanya mereka saja, tapi saya tinggal menunggu surat mereka," ujar Djoko kepada media ketika dijumpai dalam gelaran Pertamina Energy Forum 2018, di Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Sepekan setelah ia mengeluarkan pernyataan tersebut, nyatanya hanya beberapa usaha saja yang tercatat menurunkan harga BBM non subsidi. Yakni hanya Total, Vivo, AKR, dan Garuda Mas Energi. Sementara yang lain belum ada kabar.
"Empat itu, Total udah per 1 Desember, yang lain belum nanti kita tanyain," ujar Djoko saat dijumpai, Jumat pekan lalu.
Masalahnya, harga minyak kini kembali naik. Apalagi sejak OPEC memutuskan pemangkasan produksi hingga 1,2 juta barel per hari, secara perlahan para analis memperkirakan harga minyak dunia akan terus naik di tahun depan.
Artinya, kesempatan untuk menurunkan harga BBM non subsidi sudah lewat. Terkait hal ini, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar irit komentar, "BBM bersabar ya, sedang dibicarakan," katanya, Senin (10/12/2018).
(gus/gus) Next Article Khamenei Klaim Kemenangan Perang Atas Israel, Sebut Hal Ini ke Trump!
Sewaktu November, harga minyak sempat turun hingga sentuh kisaran level US$ 50 per barel untuk jenis Brent. Saat itu wacana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi atau Pertamax cs pun diumumkan langsung oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Djoko Siswanto.
Sepekan setelah ia mengeluarkan pernyataan tersebut, nyatanya hanya beberapa usaha saja yang tercatat menurunkan harga BBM non subsidi. Yakni hanya Total, Vivo, AKR, dan Garuda Mas Energi. Sementara yang lain belum ada kabar.
"Empat itu, Total udah per 1 Desember, yang lain belum nanti kita tanyain," ujar Djoko saat dijumpai, Jumat pekan lalu.
Masalahnya, harga minyak kini kembali naik. Apalagi sejak OPEC memutuskan pemangkasan produksi hingga 1,2 juta barel per hari, secara perlahan para analis memperkirakan harga minyak dunia akan terus naik di tahun depan.
Artinya, kesempatan untuk menurunkan harga BBM non subsidi sudah lewat. Terkait hal ini, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar irit komentar, "BBM bersabar ya, sedang dibicarakan," katanya, Senin (10/12/2018).
(gus/gus) Next Article Khamenei Klaim Kemenangan Perang Atas Israel, Sebut Hal Ini ke Trump!
Most Popular